Wednesday, 30 November 2016

Cara-cara orang bukan Islam meragukan Al-Quran: Judaisme

KATA PENGANTAR

Bersyukur dan segala puji hanya milik Allah S.W.T. Selawat dan salam selalu diberikan kepada Rasullullah s.a.w. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugasan makalah berjudul cara-cara orang bukan Islam meragukan Al-Quran: Judaisme.
Dalam penyusunan tugasan ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyedari bahawa kelancaran dalam penyusunan tugasan ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan Ustaz dan sahabat-sahabat yang penulis hadapi dapat diatasi Alhamdulillah.
Makalah ini mengandungi perihal tentang sejarah agama orang-orang Yahudi dan juga agamanya.
Tugasan makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan tentang cara-cara orang Yahudi yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, rujukan, dan berita. Tugasan makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luaran. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah s.w.t. akhirnya tugasan makalah ini dapat diselesaikan.
Sebagai seorang insan yang lemah, penulis yakin bahawa makalah ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan yang boleh diperbaiki. Oleh demikian harapan penulis kepada sekelian pembaca, sekiranya terdapat kesilapan dan kesalahan dari mana-mana aspek sudah sekiranya perbetulkan.
Semoga tugasan makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Pusat Pendidikan Jamiyah Singapura dan Kolej Universiti Islam Melaka.



Latar Belakang Masalah
Menurut keimanan umat Islam, Al-Quran adalah kitab suci kerana ia merupakan wahyu Allah yang tidak mengandung keraguan.
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad sebagai petunjuk terhadap orang Islam dalam segala hal, baik masalah duniawi maupun ukhrawi.

Al-Quran sebagai nakhoda terhadap orang Islam tentu mendapat kecaman dari kaum-kaum lainnya. Kerana dengan menghancurkan Al-Quran mereka yakin akan lebih mudah untuk menghancurkan aqidah kita (orang Islam). Sebab segala prinsip orang Islam di ambil dari Al-Quran dan Hadith, sehingga cara terbaik untuk menghancurkan Islam ialah dengan cara menghancurkan sumbernya.

Al-Quran tersebut terus-menerus dicerobohi oleh kaum yang sering disebut kaum orientalis beserta para pengikutnya. Mereka berusaha keras menghancurkan Al-Quran dengan berbagai cara. Di antaranya dengan cara menggugat kesahihan Al-Quran. Tuntutan kesahihan Al-Quran pada gilirannya jelas akan mengguncang kehujjahan Al-Quran, atau mengancam kedudukan Al- Quran sebagai hujjah atau dalil syariat pertama bagi segala ajaran Islam.

Jika Al-Quran ini sudah bisa dihancurkan, kaum orientalis tentu berharap akan dapat pula meruntuhkan seluruh sumber ajaran Islam lainnya seperti as-Sunnah, Ijma Sahabat, dan Qiyas.  Itulah tujuan akhir mereka yang sangat keji.

Kaum Orientalis sendiri sebenarnya dianggotai oleh kalangan Yahudi-Kristen, telah lama menghujat Al-­Quran. Mereka menolak jika Al-Quran meluruskan asas agama Yahudi-Kristen. Dalam kaitannya dengan agama Kristen, misalnya, Allah berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata sesungguhnya Allah ialah al-Masih putera Maryam.”

Selain itu, Allah juga melaknat orang-orang Nasrani karena menyatakan al-Masih itu putera Allah.

Pernyataan al Qur’an tersebut membuat kalangan Kristi­ani marah dan geram. Oleh sebab itu, sejak awal mereka menganggap Al-Quran sama sekali bukan kalam Ilahi. Mereka menjadikan kitab Bible sebagai tolak ukur untuk menilai Al-Qur’an. Mereka menilai bila isi Al-Quran bertentangan dengan kandungan Bible, maka Al-Quran yang salah. Sebabnya, menurut mereka, Bible adalah kalam Allah, yang tidak mungkin salah. Kerana Al-Quran berani mengkritik dengan sangat tajam kata-kata Tuhan di dalam Bible, maka Al-Quran bersumber dari syaitan.

Tentunya hal ini tidak lantas dibiarkan begitu saja, para pemikir islam melakukan tindakan pertahanan dengan cara menjawab segala hujatan-hujatan atau pertanyaan yang dilontarkan oleh kaum tersebut.

Dan tentunya para pemikir islam pun, tidak lantas hanya mengedepankan hujah yang tanpa bukti, namun mereka mencuba memberikan tanggapan dengan pendekatan secara sejarah.

Berdasarkan hal inilah, maka penulis berusaha untuk mengangkat kembali persoalan tersebut dan menyajikannya kembali dalam bentuk tulisan.

Dan hal ini pula yang memberi daya tarik tersendi bagi penulis untuk mengkaji apa yang sebenarnya terjadi dalam “perang pemikiran’, para kaum Yahudi dan para pemikir islam. Yang tentunya banyak pendapat-pendapat yang dapat diambil hikmah pun ilmu bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Pengenalan: Agama Judaisme 
Yudaisme adalah kepercayaan yang unik untuk bangsa Yahudi atau penduduk negara Israel maupun orang Yahudi yang bermukim di luar negeri. Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan iaitu kitab Taurat kepada mereka, dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.
Kitab agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat perjanjian dengan Nabi Ibrahim a.s bahawa dia, dan cucu-cicitnya akan diberi rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan. Perjanjian ini kemudian diulangi oleh Nabi Ishak dan Yakub a.s. Dan kerana Nabi Ishak dan Yakub a.s menurunkan bangsa Yahudi, maka mereka meyakini bahwa mereka bangsa yang terpilih. Penganut Yahudi dipilih untuk melaksanakan tugas-tugas, dan tanggung jawab khusus, seperti mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai balasannya, mereka akan menerima cinta serta perlindungan Tuhan. Tuhan kemudian menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin mereka, Nabi Musa a.s. seperti yang tertera di bawah:- (1)

1.      Akulah Tuhan, Allahmu
2.      Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun
3.      Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan
4.      Ingatlah dan kuduslah hari Sabat
5.      Hormatilah ayahmu dan ibumu
6.      Jangan membunuh
7.      Jangan berzina
8.      Jangan mencuri
9.      Jangan mengucapkan saksi dustatentang sesamamu
10.  Jangan mengingini istri sesamamu dan rumah sesamamu, hambanya, ataupunyang dipunyainya

Sepuluh hukum disenaraikan dua kali dalam Al-kitab Ibrani, pertama di Keluaran 20: 1-17, dan kemudian pada Ulangan 5: 4-21. Kedua-dua versi menyatakan bahawa Allah tertulis pada dua batu, yang dia telah berikan kepada Nabi Musa a.s di gunung Sinai.

Protokol bangsa Yahudi
Dokumen rahsia Zionis Yahudi yang berhasil dicuri oleh pasukan polis rahsia Rusia, Okhrana, di tahun 1900-an menginspirasi kebencian Adolf Hitler terhadap etnis Yahudi. Terlepas dari pro dan kontra, puncak kebenciannya itu pun mengantarkan Adolf Hitler dengan Nazi-nya melakukan pembantaian terhadap lapan juta orang Yahudi yang dikenal dengan peristiwa Holocaust. Berikut adalah protokol-protokol mereka yang dapat dibongkarkan daripada Protocol of Learned Elder of Zion, yang dikutip Konter Kultur dari Buku “Membongkar Rencana Israel Raya”. Protokol-protokol yang dapat dikutip dalam buku ini seperti berikut:- (2)
Protokol pertama dalam dokumen ini berisi tentang pengalihan pikiran dan tujuan hidup manusia, di lain sisi, kaum Yahudi harus tetap konsisten membangunkan tujuan besar Zionis. Zionis akan konsisten dengan proses pembangunan kekuatan tentera, teknologi perang, dan pencapaian ekonomi dan kewangan. Sementara manusia lainnya harus dibuat hidup dengan cara bersenang-senang dan mengejar duniawi. Jerat-jerat halus selalu Zionis siapkan dan ditebar di setiap kehidupan manusia, agar manusia pada umumnya kehilangan tujuan hidup.
Zionis akan menciptakan ideologi dan pemikiran tentang kebebasan, persamaan hak, dan persaudaraan. Namun sesungguhnya, para Zionis ini mengatakan bahwa ketiga hal tersebut di atas hanyalah ideologi semu yang tak bernilai sama sekali. Sebab, pengertian falsafah tiga sarjana di atas sangatlah semu dan gelap. Sarjana kebebasan, persamaan hak, dan persaudaraan harus selalu diulang-ulang, agar menjadi global sepanjang masa, sementara kaum Yahudi menghancurkan kebebasan, persamaan hak, dan persaudaraan yang sesungguhnya. Kaum lain akan dianggap dan dianugerahi gelar kepintaran dengan mengusung dan mengagung-agungkan tiga sarjana di atas, padahal di alam semesta ini tidak ada erti kata kebebasan dan persamaan hak dalam bentuk apapun.
Protokol ke-dua ialah Zionis akan menciptakan perang. Yahudi akan menarik dan menggali keuntungan. Zionis akan memilih dan mendukung tokoh-tokoh pemimpin yang tidak berpengalaman, bodoh, dan tidak memiliki wawasan luas sebagai presiden atau pemimpin negara, agar kekuatan Yahudi tetap bisa mempengaruhinya. Zionis akan menciptakan situasi di mana manusia di luar bangsa Yahudi, selalu berada dalam keadaan membutuhkan mereka dalam peperangan.
Media harus digunakan untuk mempengaruhi orang-orang awam. Dan Zionis menyebutnya sendiri, “Sesungguhnya kita sudah berhasil dengan gemilang. Kemenangan ideologi kita sudah tercapai dengan terbaginya manusia pada pemikiran-pemikiran yang lahir melalui otak Darwin, Karl Marx, dan Nietsche. Pikiran-pikiran mereka mampu menggerakkan masyarakat di dunia”. Meski kemenangan sudah ada di tangan Zionis, dengan senjata media dan informasi, Zionis akan terus bergerak di bawah tanah dan tidak menunjukkan diri.
Protokol ke-tiga adalah ketika protokol ini dirumuskan, Zionis sudah yakin bahawa Eropah sudah mereka kuasai dan hanya wilayah-wilayah lain yang lebih sedikit dan kecil yang belum tercapai. Zionis akan menciptakan situasi yang mempertajam ketegangan antara rakyat dan pemerintahnya di semua negara, agar wibawa pemerintah lemah dan rakyat memiliki kekuatan untuk bergerak. Aktivis-aktivis parti akan dibuat penuh semangat untuk berebut kerusi pemerintahan. Buruh dan serikat pekerja akan dibuat merasa puas dengan secarik kertas perjanjian dan undang-undang, padahal semua adalah kebohongan. Dengan begitu anggota-anggota Yahudi akan dikirimkan untuk mengatur roda pemerintah dan perusahaan. Zionis juga akan menjaga keharmonian dan kebencian antara para buruh dan orang-orang kaya, agar sewaktu-waktu boleh diledakkan. Zionis yakin dengan mudah akan mampu mencapai tujuannya, kerana agama masyarakat sudah lemah.
Protokol ke-empat adalah gerakan Freemasonry akan menjadi hujung tombak terutama untuk menghapus keyakinan bertuhan di tengah masyarakat Kristen. Keyakinan bertuhan akan diganti dengan berbagai macam teori, mulai dari matematika sampai relativitas. Masyarakat akan diarahkan hanya berpikir pada arah persaingan ekonomi dan industri. Situasi seperti ini harus dipertajam, agar terwujud masyarakat yang individualistik. Masyarakat akan bersikap tidak peduli pada ajaran agama, nilai-nilai dan juga politik. Masyarakat hanya akan mengalirkan tenaga dan memeras otak demi pencapaian ekonomi. Kefahanman liberalisme harus disebarkan ke seluruh dunia, agar pengertian kebebasan mampu menimbulkan perpecahan.
 Protokol ke-lima adalah Zionis akan melakukan pencemaran nama baik pendeta dan ulama, agar keduanya dipandang hina. Zionis harus memasarkan berbagai pandangan yang akan menggoyahkan keyakinan masyarakat. Jika usaha ini belum berhasil, maka masyarakat harus diberi pandangan baru yang akan terus digali sesuai dengan kebutuhan zaman. Dengan demikian, keyakinan yang lama yang sudah tertanam di dalam hati manusia lambat laun akan goyah dan pada akhirnya akan tersingkirkan kerana sudah dianggap tidak sesuai dengan zaman. Zionis akan berusaha keras untuk mengeksploitasi mental manusia dan menghancurkan nilai-nilai adat. Dengan begitu akan tercipta perpecahan antara masyarakat di mana saja. Dengan sendirinya, jika hal tersebut tercipta maka kekuatan yang melawan Yahudi akan sirna. Zionis akan mengendalikan masyarakat Kristen dan umat beragama, kerana memang keadaan semakin sulit. Sampai akhirnya manusia akan meminta kaum Yahudi menjadi pembimbing dan memimpin manusia pada tata dunia baru. Jika posisi demikian sudah bisa diraih, maka seluruh dunia akan mudah dikendalikan. Tahapan berikutnya adalah membangun pemerintahan antarabangsa tertinggi yang kekuasaannya meliputi seluruh dunia dan dipatuhi oleh seluruh umat manusia.
Protokol ke-enam adalah Zionis akan melakukan penimbunan kekayaan dan potensi kewangan antarabangsa. Harta orang-orang bangsa lain akan disikat habis. Kekuasaan antarabangsa yang Zionis bentuk harus memiliki potensi kewanganl yang sangat besar dan memiliki populariti yang tinggi. Bangsa-bangsa yang patuh seolah-olah merasa mendapat perlindungan. Namun sesungguhnya, mereka sedang dilemahkan.
Segala status dan struktur hierarki kebangsaan di luar bangsa Yahudi harus dimusnahkan, termasuk di sektor pertanahan, kerana masih akan ada yang disebut tuan tanah. Kerana itu Zionis akan berjuang membebaskan tanah dari para tuan tanah, agar masyarakat tidak lagi memiliki tanah yang menjadi kekuatan dan daya tawar tuan tanah.
Pada masyarakat luas harus ditanamkan nafsu berfoya-foya dan semangat bersenang-senang. Rasa malas harus ditanamkan dalam jiwa mereka. Dan tindakan ini akan melahirkan kebangkrutan yang luas di dalam masyarakat. Zionis juga akan menciptakan persaingan yang tajam antara pedagang. Gaji buruh akan dinaikkan, tetapi harga kebutuhan pokok juga akan terus ditingkatkan.
 Protokol ke-tujuh adalah rasa kebencian tidak hanya disebarkan pada perseorangan tetapi juga pada masyarakat antara benua. Eropah harus didorong untuk selalu membantu menyebarkan isu permusuhan. Jika ada pemerintahan yang menentang dan menghambat tujuan Zionisme, maka diusahakan negara tetangganya merasa terancam yang pada akhirnya membuat kedua negara terlibat dalam peperangan. Agar semua terlaksana, suratkhabar dan media informasi dengan skala besar harus menjadi senjata.
Untuk menunjukkan kekuatannya, Zionis tidak akan segan-segan menyerang sebuah negara dengan aksi terorisme yang kejam sebagai pesan. Kekuatan Yahudi yang diketahui oleh bangsa lain, maka hal itu akan membuat bangsa lain merasa takut. Dan jika ada sebuah negara yang melawan, Zionis akan menggempur dan menyerang negara tersebut dengan berbagai senjata buatan Amerika dan buatan negara-negara lain yang telah menjadi sekutu Zionis.
Protokol ke-lapan adalah menaklukkan budaya juga menjadi salah satu agenda yang akan dilaksanakan di sebuah negara. Zionis akan menguasai penulis, pengarang, ahli politik, ahli hukum yang telah mengecap pendidikan di lembaga pendidikan Yahudi dan yang telah mendapat doktrin Yahudi. Para sarjana yang lulus dari perguruan tinggi Yahudi akan ditempatkan di posisi-posisi penting dengan kewajiban berbalas budi. Meski demikian, Zionis akan menciptakan keadaan kerusi-kerusi pemerintahan yang akan diduduki oleh orang-orang yang tidak memiliki wibawa di depan masyarakat, agar posisi mereka tetap lemah. Minimal para pemimpin memiliki akhlak yang buruk, sehingga rakyat mudah marah padanya. Dengan demikian Yahudi akan menguasai dua kekuatan besar, rakyat dengan budayanya, dan pelaku pemerintahan dengan ketergantungan yang tinggi pada Yahudi dan akhlak yang rendah yang mereka miliki.
Protokol ke-sembilan adalah pejabat-pejabat negara yang berasal dari orang selain Yahudi harus dikuasai, agar mudah diarahkan sesuai dengan keinginan Zionis. Selain itu, Zionis akan menempatkan orang-orang Yahudi pada posisi-posisi penting di negara-negara penting. Situasi politik harus dibuat terus menerus timpang terutama antara perundangan dan eksekutif. Untuk tugas ini Zionis akan mengarahkan visi dan misi suratkhabar dan media informasi. Zionis juga akan berjuang sangat keras untuk merusak generasi sekarang dan menodai generasi mendatang baik secara pemikiran, perbuatan, akhlak dan moral.
 
 
Protokol ke-sepuluh adalah keluarga-keluarga bangsa lain juga akan menjadi sasaran serangan dari kelompok Zionis. Zionis akan merebut dan mempengaruhi setiap sarjana yang pernah dihasilkan masyarakat bangsa lainnya agar berpihak dan menjadi hamba gerakan Zionis. Dengan kekuatan itu, Zionis akan membangun pemerintahan autokrasi yang diarahkan sesuai keinginan Zionis. Lembaga-lembaga pemenrintah, eksekutif, dan badan kehakiman harus dipegang oleh orang-orang yang tak segan-segan menerima rasuah.  Sementara pemimpin tertinggi harus dipegang oleh anggota-anggota Yahudi.
 
Protokol ke-sebelas adalah kaum Zionis dan Yahudi merasa yakin bahwa tuhan telah menakdirkan bangsa Yahudi untuk menakluk ke seluruh penjuru dunia, agar dia mampu hidup dan berkembang di berbagai negara. Sepintas ini akan dilihat sebagai kelemahan, tetapi Zionis menyebutnya ini sebagai kekuatan. Penaklukan yang sudah Zionis alami harus menjadi jembatan emas untuk membangun kekuatan.
Protokol ke-dua belas adalah mengawal media akan diusahakan oleh kelompok ini, bahkan sebelum tajuk-tajuk suratkhabar dan media informasi diterbitkan. Suratkhabar atau perusahaan media yang berpengaruh akan Zionis beli untuk mengimbangi suara-suara dari media bebas yang lepas dari genggaman. Buku-buku akan dibebani pajak yang tinggi. Hal ini bertujuan agar para sarjana enggan menulis buku.
Protokol ke-tiga belas adalah orang umum harus dijauhkan dari kebenaran dan informasi yang sesungguhnya. Buah pikiran yang benar akan dihambat dan dikubur dalam-dalam dengan cara menampilkan berita yang menyita perhatian awam secara luas di suratkhabar. Anggota-anggota Yahudi yang bekerja di suratkhabar akan bekerja keras untuk mengalihkan perhatian masyarakat dengan hiburan, seni, olahraga, bahkan gosip.
Protokol ke-empat belas adalah akan dibentuk bahawa satu-satunya agama yang tersisa adalah agama Yahudi. Bagaimana membentuknya? Seluruh agama akan dikikis habis dengan cara merusaknya melalui berbagai cara, perkembangan pemikiran terutama melalui liberalisasi agama. Situasi ini akan menguntungkan agama Yahudi, kerana kelak manusia akan berduyun-duyun mengikuti ajaran Zionis, meskipun tak akan pernah bisa menjadi Yahudi. Tak ada lagi orang yang mengkritisi agama atau ajaran Yahudi.
Protokol ke-lima belas adalah penyebaran anggota Yahudi terutama jaringan Freemasonry akan dikirim ke seluruh penjuru dunia. Mereka akan mendapatkan dan menggali data-data tepat untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan yang te[at pula. Dan setelah berkuasa, mereka akan memusnahkan semua gerakan dan masyarakat bangsa lain dengan cara yang bahkan tak disadari oleh kelompok-kelompok yang akan dihancurkan sendiri. Perpecahan-perpecahan akan terjadi dan kelompok Yahudi mudah cuci tangan dan menghindari tuduhan.
Protokol ke-enam belas adalah Zionis akan tampil memimpin lembaga-lembaga penting, terlebih universiti dan gerakan intelektual. Setelah itu Zionis akan mencuba melakukan ulangan untuk menulis sejarah, mengetepikan sejarah yang menghujat dan menyerang bangsa Yahudi. Namun, yang perlu Zionis waspada adalah lembaga-lembaga pendidikan yang berjalan dengan kurikulum sendiri yang lebih sendirian. Tidak seragam secara antarabangsa. Maka akan diusahakan lembaga pendidikan seperti ini akan dilenyapkan.
Protokol ke-tujuh belas adalah peranan tokoh agama Vatikan bahkan tokoh agama itu sendiri akan dimusnahkan. Nama mereka akan dicemarkan, agar umat tak lagi percaya dan hormat pada mereka. Zionis akan tampil memimpin mereka, hal itu perlu dilakukan agar kita memiliki kesempatan untuk menduduki singgasana Paus, lalu orang Yahudi akan diangkat menjadi Paus dan Kepala Uskup gereja di seluruh dunia.
Protokol ke-lapan belas adalah kerusuhan di seluruh dunia akan Zionis ciptakan dan ditunggangi polis-polis dan petugas keamanan tidak mampu menangani. Maka tokoh-tokoh agama dan penceramah akan dianjurkan untuk menerangkan keadaan. Di saat itulah mereka memainkan peranan seolah-olah memberikan jalan keluar dan simpati pada keadaan masyarakat.
Protokol ke-sembilan belas adalah ciptakan citra bahawa hutang luar negeri sebagai bantuan. Padahal mereka sedang terjerat hutang. Keadaan seperti ini harus terus dipelihara, agar kekayaan-kekayaan negara pengutang terus mengalir ke dalam perbendaharaan kelompok Yahudi. Akal bangsa-bangsa lain tidak akan memahami bahawa hutang mereka kepada negara-negara kapitalis akan mengalirkan kekayaan negeri mereka, sebab bunga hutang-hutang itu akan dibayar dengan hasil bumi dan sumber daya alam mereka. Segera setelah Zionis menguasai kekayaan, menguasai negara-negara dan pemerintahannya, mereka akan menciptakan penguasa-penguasa dan pemerintah yang akan terus berhutang dari jaringan kewangan Yahudi, sehingga negara dan pemerintahan tersebut semakin tergenggam dalam kekuatan kapitalis.
 Protokol ke-dua puluh adalah zionis akan mendukung pemerintahan seperti di atas dengan para pemikir dan sejumlah ahli ekonomi yang memberikan saran dan nasihat yang seolah-olah dipandang sebagai jalan keluar. Padahal seluruh nasihat tersebut hanya membuat negara dan pemerintah semakin lumpuh dan kekuatan Yahudi semakin berkuasa. Zionis akan mengerahkan bank, usahawan dan jutawan Yahudi seolah-olah membantu negara dan pemerintah. Segala sesuatu tampak mudah diatur dengan sempurna dan angka-angka bermunculan di mana-mana, tetapi akhir dari semuanya adalah kebinasaan untuk bangsa dan negara.
Protokol ke-dua puluh satu adalah emas dan sumber emas harus dikuasai kerana emas memegang peranan penting. Dan setelah menguasainya, emas akan dijadikan senjata untuk mencapai tujuan dan cita-cita Zionis menguasai dunia. Dan untuk itu tak ragu-ragu Zionis akan menggunakan kekerasan.
Protokol ke-dua puluh dua adalah Zionis akan melemahkan negara-negara dan bangsa yang lain di saat yang sama Zionis akan memperkuat bangsa Yahudi. Setelah kuat, Zionis akan melenyapkan negara-negara tersebut dan juga semua organisasi, tidak saja yang menentang, tetapi juga organisasi dan negara yang semula membantu mereka. Hanya akan ada satu negara dan satu bangsa, Kerajaan Yahudi!
Protokol yang terakhir adalah para keturunan Nabi Daud a.s akan memimpin menjadi raja dan dibantu oleh tokoh-tokoh Zionis. Orang-orang ini harus memiliki otak yang cerdas, kepintaran, mampu mengendalikan nafsunya, boleh bergaul dengan masyarakat, bersih dari noda dan berani berkorban untuk memenangkan kepentingan dan tujuan besar Zionisme. Dia harus menjadi lambang kejayaan, tangguh, dan karismatik.

Keraguan orang Yahudi terhadap Al-Quran

Dan orang-orang kafir berkata: "Alquran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar (al-Furqan [25]: 4)
Al Quran adalah petunjuk bagi manusia yang berasal dari Allah swt, sang pemilik kerajaan langit dan bumi. Di dalamnya terhadap hukum-hukum yang diwajibkan atas manusia untuk dilaksanakan dan diterapkan. Sebagai bagian dari penduduk bumi, tidak ada alasan bagi manusia menolak dan mengingkarinya. Apalagi melemparkan tuduhan palsu terhadapnya. Mereka yang melakukan tindakan tersebut, telah melakukan kezaliman dan kedustaan besar.
Dan jika kalian berada dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kalian adalah orang-orang yang benar. Maka jika kalian tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kalian tidak akan dapat membuat(nya), maka peliharalah diri-diri kalian dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir (al-Baraqah [1]:23-24)
Ayat-ayat ini adalah di antara yang memberitakan tuduhan palsu dan keraguan terhadap Al Quran dan celaan keras terhadap pelakunya iaitu kaum Yahudi.
Yahudi bagi Islam adalah musuh terbesar, begitu pula sebaliknya. Sejak sebelum zaman Nabi Muhammad saw, orang-orang Yahudi sudah merasa yakin akan kedatangan Nabi terakhir. Ketika saatnya tiba, ternyata Nabi tersebut bukan dari suku Bani Israil, tetapi dari suku Bani Hasyim dan Quraisy maka mereka mengingkarinya dan membencinya. Lalu lahir sika membenci kepada Islam. Ketika dahulu, gelaran umat terbaik dimiliki Yahudi tetapi setelah banyak keingkaran Yahudi kepada Allah, gelar tersebut dicabut dan diberikan kepada umat Islam. Yahudi juga tidak dapat menerima bahawasanya Al-Quran diturunkan dalan Bahasa Arab.
  
Berkaitan dengan kajian Al-Quran, tujuan orientalisme bukanlah untuk mengimani dan mengamalkan al Quran, melainkan untuk membuat keraguan terhadap kesahan Al-Quran sebagai wahyu Allah.  Hal itu tidak menghairankan sebab andaian dasar orientalisme memang bukan keimanan, tetapi kekafiran sekaligus kebencian dan kedengkian yang mendalam terhadap Islam. Ini bisa dibuktikan dengan sikap mereka yang sangat kurang ajar terhadap Rasulullah saw.

Salah satu tuduhan yang paling keji yang pernah dilontarkan oleh kaum Yahudi adalah bahawa Al-Quran tiada lain adalah karangan Nabi Muhammad saw. Beliau menyusunnya dari Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dengan kata lain dalam pandangan mereka, Islam adalah agama campuran yang merupakan kombinasi antara Yahudi, Kristen dan inovasi peribadi dari Nabi Muhammad saw. Sehingga menurut mereka tidak hairan ketika Al-Quran banyak menyebutkan kesahihan terhadapnya untuk menjelaskan al Qur’an itu sendiri.

Abraham Geiger (1810-1874), seorang yang pintar dan pendiri gerakan Yahudi Liberal di Jerman, mengajukan teori mengenai pengaruh Yahudi terhadap Al-Quran. Pada tahun 1833, dalam esainya yang berjudul “Apa Yang Telah Muhammad Pinjam Dari Yahudi ?”, memaparkan sejumlah petunjuk bahwa Al-Quran merupakan tiruan dari Taurat dan Injil yang berasal dari bahasa Ibrani yaitu Taabuut, Tauraat, Taaghuut, dan sebagainya. Selain itu, Geiger juga berkeyakinan bahawa muatan Al-Quran sangat terpengaruh oleh agama Yahudi seperti penjelasan dalam Al-Quran mengenai:- (3)

(a) hal-hal yang menyangkut keimanan
(b) peraturan-peraturan hukum dan moral
(c) pandangan tentang kehidupan.

Mengenai ayat-ayat di dalam Al-Quran yang mengecam Yahudi, Geiger berpendapat bahawa kecaman itu disebabkan Nabi Muhammad saw telah menyimpang dan salah mengerti tentang agama Yahudi.

Tudingan orang Yahudi terhadap muatan hukum Al-Quran
Dari beberapa tudingan yang dilontarkan terhadap muatan hukum Al-Quran khususnya dan Islam pada umumnya. Tidak lepas dari niat awal mereka dalam mengkaji Al-Quran dan Islam, dimana antara lain niat mereka adalah mengusung misi tidak lain adalah untuk melemahkan aqidah orang Islam. Terdapat beberpa tudingan seperti asas hokum dan sebagainya.
Tudingan Abraham Geiger yang mengatakan bahawa muatan hukum Al-Quran merupakan tiruan dari kitab-kitab terdahulu, ini dibenarkan namun dalam masalah aqidah. Tudingan yang mengatakan bahawa muatan hukum Al-Quran tidak berperikemanusiaan dan menyeleweng dari moral, seperti hukum rajam, qisas, dan praktik poligami. Ini tidak benar, sebab masalah seperti poligami sudah ada sebelum Islam datang. Kedatangan Islam hanya membatasi dan mengatur hukum perkawinan, sebab sebelum Islam datang terdapat variasi pernikahan yang pernikahan itu jauh dari nilai moral. Pembenaran hukum qisas, rajam dan lainya, dalam Al-Quran menurut Tafsir Jalalain terdapat kehidupan dan sangat bererokemanusiaan sebab ketika dia tahu bahawa kalau dia melakukan pembunuhan atau pidana dia akan dibunuh juga atau dibalas dengan balasan yang setimpal, maka dia enggan untuk melakukanya.

Tentang tudingan yang mengatakan bahawa Al-Quran hasil dari buatan Nabi Muhamad saw bukan termasuk wahyu, ini dapat dipatahkan dengan ayat yang berbunyi,

“Jika kalian tetap ragu terhadap apa yang telah kami turunkan kepada hambaku, maka datanglanlah satu surat yang semisalnya. Dan ajaklah penolong kalian selain Allah, jika kalian termasuk orang yang benar” (al-Baraqah [1]:23)

Tidak hanya itu, Al-Quran juga menentang dengan beberapa pengagalan ayat lain, yang lebih ringan dari kandungan ayat tersebut. Sedangkan bukti sejarah tidak pernah ada orang maupun makhluk yang lain yang boleh menandingi Al-Quran.

Sedangkan tudingan bahawa Nabi Muhammad saw adalah orang berbahaya yang menyebarkan angin permusuhan diantara sukunya sendiri dan keluarganya, semisal permusuhan nabi dengan pamannya sendiri (Abu Lahab), ini dapat dipatahkan dengan piagam Madinah. Dimana nabi Muhammad dapat mempersatukan umat disana.  (4)

Keraguan bukan setakat terhadap Al-Quran. Kaum Yahudi juga menyebarkan keraguan pada diri kaum muslimin. Orang Yahudi berusaha memasukkan keraguan di hati kaum muslimin yang masih lemah imannya pada zaman Nabi Muhammad saw. Dengan melontarkan syubhat-syubhat yang dapat menggoyangkan kepercayaan kaum Muslimin terhadap Islam. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: 

“Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu’min) kembali (kepada kekafiran).” (Ali Imran [3]:72).

Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dengan pernyataan: Ini adalah tipu daya yang mereka inginkan untuk merancukan perkara agama Islam kepada orang-orang yang lemah imannya. Mereka sepakat menampakkan keimanan di pagi hari (permulaan siang) dan sholat subuh bersama kaum muslimin. Lalu ketika diakhir siang hari mereka murtad dari agama Islam agar orang-orang bodoh menyatakan bahwa mereka keluar tidak lain kerana adanya kekurangan dan aib dalam agama kaum muslimin.

Tudingan orang Yahudi terhadap penyucian Al-Quran
Cara kaum Yahudi dalam menyerang terhadap Al-Quran adalah perulangan tuduhan yang ditujukan kepada Islam hanya merupakan pemalsuan terhadap agama Yahudi dan Kristen, atau bagian dari sikap curang dalam memanfaatkan kesusteraan Kitab Suci untuk kepentingan sendiri. John Wanshrough, sebagai seorang ahli sejarah tak tergoyahkan dalarn pemikiran ini tetap mengesahkan misalnya, ia menyatakan, “Ajaran Islam secara umum, bahkan ketokohan Muhammad, dibangunkan atas dasar prototaip kependetaan agama Yahudi.” (5)

Tuduhan dan penyesuaian kata yang merusakkan seperti dalam satu artikel Encyclopedia Britannica (1891) Noldeke, tokoh Orientalis, menyebutkan banyak kekeliruan di dalam Al- Quran kerana, kata­nya, “kejahilan Muhammad” tentang sejarah awal agama Yahudi. Kecerobohan nama-nama dan perincian yang lain telah dicuri dari sumber-sumber Yahudi. Dengan membuat daftar kesalahan ia menyebut:

“Bahkan orang Yahudi yang paling bodoh sekalipun tidak akan pernah salah mengikut Haman (menteri Ahasuerus) untuk mentari Fir’aun ataupun menyebut Maryam saudara perempuan Musa dengan Maryam ibunya al-Masih. Dan dalam kebodohannya tentang sesuatu di luar tanah Arab, ia menyebutnya suburnya negeri Mesir di mana hujan hamper-hampir tidak pernah kelihatan dan tidak pernah hilang kerana hujan, dan bukan kerana kebanjiran yang disebabkan olek sungai Nil. (6)

Ini merupakan satu upaya yang meyedihkan hendak mengubah wajah Islam menggunakan istilah orang lain. Siapa orangnya yang menyebut bahawa Fir’aun tidak memiliki seorang menteri yang bernama Haman hanya kerana tidak disebut dalam Kitab Suci terdahulu? Dalam kebohongan Noldeke, dia tidak malu menunjuk bahawa Al-Quran menyebut Maryam (Ibu Al-Masih) sebagai ‘saudara perempuan Harun’ bukan Nabi Musa a.s seperti firman Allah:

"Wahai saudara perempuan Harun, bapamu bukanlah seorang yang buruk akhlaknya, dan ibumu pula bukanlah seorang perempuan jahat!" (Maryam [19]:28).

Harun ada di jajaran terdepan dalam kependetaan orang-orang bani Israel; yang menurut Perjanjian Baru, Elizabeth, saudara sepupu Maryam dan juga ibunya Yunus, semua lahir dari keluarga pendeta, lantaran itu merupakan “anak-anak perempuan Harun.”. Dengan kepanjangan itu, kita dapat secara meyakinkan mengatakan baik Maryam atau Elizabeth sebagai “saudara-saudara perempuan Harun” atau “anak-anak perempuan `Imran” (ayah Harun). (7)

Apakah tuduhan Noldeke mengenai kesuburan negeri Mesir? Membanjirnya Sungai Nil adalah kerana di sebagian daerah, sumber utama, kerana adanya perbedaan curah hujan, seperti telah dibuktikan para pakar lingkungan, namun demikian mari kita singkirkan terlebih dulu akan hal ini dan lihatlah ayat difirmankan Allah swt yang mengatakan:

“Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia akan diselamatkan, dan di masa itu mereka memeras anggur.” (Yusuf [12]:49).


Pembahasan: Nabi Muhammad saw membelah bulan

Mu’jizat adalah suatu perkara luar biasa yang tidak dapat ditafsirkan oleh hukum alam. Terbelahnya bulan adalah mu’jizat yang terjadi untuk Rasulullah saw, dan menjadi bukti kenabian dan kerasulannya. (8) Mu’jizat ini terjadi untuk menjawab tantangan orang-orang yang meragukan kenabian dan menegaskan bahawa risalah yang disampaikannya berasal dari Allah. Dalam pandangan Islam, mu’jizat hanya terjadi atas kehendak dan izin Allah. Dengan cara inilah Allah menguatkan nabi-Nya. Secara khusus Al-Quran dan hadith telah menerangkan tentang peristiwa terbelahnya bulan. Dalam Al-Quran Surah Al-Qamar, Allah swt menerangkan sebagai berikut :

Telah dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan Telah ada ketetapannya (Al Qamar : [54] 1-3).

Sedangkan dalam hadits diterangkan bahwa lima tahun sebelum Nabi saw berhijrah dari Mekkah ke Madinah, ada sekelompok orang Quraisy yang datang menemui beliau dan mengatakan: “Hai Muhammad, jika engkau benar-benar seorang nabi dan rasul maka datangkanlah bukti yang menunjukkan bahwa engkau memang benar-benar seorang nabi dan rasul.” Maka Nabi bertanya kepada mereka: “Apa yang kalian inginkan?” Mereka berkata dengan tujuan melemahkan dan menantang: “Belahlah untuk kami bulan itu!” Nabi saw lantas berdiri beberapa saat. Beliau berdoa kepada Allah swt agar memberikan pertolongan untuknya dalam situasi seperti ini. Allah swt lantas memberikan ilham kepada beliau untuk berisyarat dengan menggunakan jari tangan beliau ke arah bulan. Tiba-tiba bulan tersebut terbelah menjadi dua bagian. Satu bagian menjauh dari bagian yang lain selama beberapa waktu yang tidak dijelaskan kemudian menyatu kembali.

 Maka orang kafir mengulaskan bahawa: “Muhammad telah menyihir kita.” Akan tetapi orang-orang yang cerdas diantara mereka mengatakan: Sesungguhnya sihir itu terkadang dapat mempengaruhi orang-orang yang menyaksikannya dan tidak dapat mempengaruhi seluruh manusia. Maka tunggulah rombongan yang datang dari perjalanan.” Maka orang-orang kafir bergegas keluar menuju pintu-pintu kota Mekkah untuk menunggu orang-orang yang datang dari perjalanan. Ketika rombongan pertama datang, orang kafir menanyakan kepada mereka: “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh terjadi pada bulan itu? ” Mereka menjawab: “Ya, benar. Pada malam ini kami melihatbulan itu telah terbelah menjadi dua dan saling berjauhan satu dari yang lain kemudian kembali menyatu.” Maka berimanlah sebagian dari mereka dan kafirlah orang-orang yang tetap kafir. Peristiwa tentang terbelahnya bulan diceritakan dalam hadith melalui banyak jalur periwayatan dengan periwayat yang terpercaya. Harus dikatakan bahwa peristiwa terbelahnya bulan merupakan berita yang bersumber dari hadith mutawattir atau masyhur menurut pendapat yang lain. Peristiwa tersebut merupakan kejadian yang disaksikan oleh banyak orang yang menjadi saksi mata, baik dari kalangan mukmin maupun kafir, termasuk dari berbagai tempat yang berlainan. Masa ini bukan hanya disaksikan oleh orang kafir yang hadir pada saat terbelahnya bulan. Namun juga oleh warga Arab di sekitar Mekkah lainnya. Sedangkan keterangan lain bahawa bulan turun, lalu memasuki lengan baju Rasulullah SAW adalah berasal dari hadith lemah. Dengan demikian tidak dapat diterima. (9)

Ketika orang kafir menyaksikan peristiwa tersebut (sebagai saksi utama di tempat kejadian) mereka berkata kepada kaum mereka “Kamu telah disihir oleh Muhammad”. Bahkan Abu Jahal, tokoh musyrik yang nyata permusuhannya terhadap Islam, berkata: Ini adalah sihir, kalau demikian untuk membuktikan kebenarannya, sebarkanlah beberapa orang ke segala penjuru, lalu tanyakanlah apakah mereka melihat bulan terbelah”. Dari hasil pemerhatian yang dilakukan oleh orang-orang suruhan Abu Jahal, ditemukan kenyataan bahwa penduduk sekitar Mekkah melihat bulan yang terbelah. Banyak penduduk Mekkah yang pada malam hari melakukan perjalanan dan pada siang harinya berdiam atau berteduh di rumah. Mereka inilah yang juga turut menguatkan bahawa bulan memang terbelah. Mendengar hal ini maka Abu Jahal megulaskan bahawa: “Jika demikian, ini adalah sihir yang meliputi jangkauan yang luas ”

Penduduk Malabar juga menyaksikan peristiwa terbelahnya bulan. Tidak lama kemudian setelah mendapat penjelasan yang memadai tentang penyebab terbelahnya bulan, mereka masuk Islam. Kejadian di Malabar ini membuktikan bahawa peristiwa besar tersebut bukan tipuan illusi atau pun halusinasi. Syakrawati Farmad, seorang raja di India Selatan, telah melihat bahawa bulan benar-benar terbelah. Setelah mendapatkan khabar dari para saksi yang dapat dipercayainya tentang apa yang telah terjadi di Mekkah, bahawa Nabi dari Arab-lah yang telah memperlihatkan mu’jizat dengan terbelahnya bulan, maka beliau kemudian memutuskan untuk memeluk agama Islam. Oleh kerana itulah pemukiman pertama Muslim di India dianggap sebagai akibat mu’jizat tersebut. Kenyataan ini mengungkapkan kepada khalayak bahawa peristiwa terbelahnya bulan adalah peristiwa nyata dalam arti sebenarnya. Bukan cerita bohong atau tipuan mata akibat halusinasi atau pengaruh sihir dan illusi. Peristiwa terbelahnya bulan dapat diamati bukan hanya dari negeri Arab namun juga dari wilayah geografis yang berbeda, yaitu India. (10)

Kisah tentang terbelahnya bulan tersebut sedemikian popular. Peristiwa ini bahkan masih bertahan sampai pertengahan abad IX melalui tradisi oral. Abad ini, juga ditandai dengan dibuatnya sebuah miniatur di istana Rajput (Hindhu) di Kotah, yang menunjukkan pembelahan bulan dengan seluruh perinciannya. Hal ini menunjukkan bahawa peristiwa bulan terbelah bukan hanya dapat dilihat dari satu tempat saja di India.

Dewasa ini, para ilmuwan angkasa lepas Amerika telah menemukan bahawa bulan memiliki sebuah sabuk dari bebatuan yang membelah bulan dari permukaan hingga ke bagian dalamnya. Dengan bantuan para pakar ilmu tanah dan geologi, akhirnya mereka menyimpulkan bahawa keberadaan sabuk bulan tersebut tidak mungkin terjadi kecuali jika bulan pernah terbelah kemudian menyatu lagi.

Lantas, mengapa Barat secara serius tidak berusaha mengumumkan penemuan tersebut? Sejumlah motif dan tujuan terselubung ditengarai berperan dalam upaya menyembunyikan kebenaran Islam. Upaya penyembunyian kebenaran juga pernah terjadi dalam kasus penemuan fosil Bahtera Nuh. Sejumlah ilmuwan Amerika yang dipimpin oleh David Fasold (atheis) dan ilmuwan Turki (muslim) telah menemukan fosil kapal berusia lebih satu ratus ribu tahun yang diyakini sebagai bahtera Nuh dalam penggalian di bukit Judi. Fakta ini sesuai dengan informasi Al-Quran surah Hud ayat 44 yang menyatakan bahawa bahtera Nabi Nuh a.s telah berlabuh di bukit Judi selepas bencana banjir yang menimpa kaumnya.

Namun fakta ini membuat para ilmuwan Yahudi dan Kristen geram. Kegeraman pertama diakibatkan mengapa bukan mereka yang menemukan lebih dahulu fosil tersebut sehingga dapat menutup informasi tersebut kepada publik. Sedangkan kegelisahan mereka lebih lanjut, disebabkan Al-Quran menunjukkan tempat berlabuhnya bahtera Nuh lebih tepat dibandingkan informasi Bible dalam Perjanjian Lama (Taurat). Dalam Perjanjian Lama Kejadian 8 : 4 dinyatakan bahawa bahtera Nuh telah berlabuh di atas Gunung Ararat, tempat yang terletak 32 km dari Gunung Judi. Selanjutnya kaum Kristen tetap mengesahkan bahawa bahtera Nuh telah kandas di Gunung Ararat. Sebagai bukti, sebuah citra satelit yang menunjukkan tonjolan karang berbentuk mirip bagian depan kapal dinyatakan sebagai perahu Nuh. Namun, bukti ini masih spekulatif dan perlu dibuktikan. Sebab, kenyataannya, belum pernah ada ilmuwan yang berhasil meneliti Gunung Ararat yang sepanjang tahun. Sesungguhnya Allah swt akan memelihara kebenaran dalam Islam dan mengajukan bukti-bukti kepada kaum yang tidak percaya. Sebagaimana pernyataan Allah swt sebagai berikut:

 Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (Attaubah [9]: 32).

Feminisme
Dalam tradisi Yahudi, perempuan di satu sisi digambarkan sebagai mahluk yang kuat, baik dan sopan, seperti: Batsheba sebagai perempuan yang pandai, Deborah seorang nabi perempuan, Ruth seorang yang terpandang dan Esther seorang juru selamat rakyatnya. Namun, dalam tradisi Yahudi juga ditemukan ajaran bahawa perempuan merupakan asal mula dosa dan juga melalui perempuan manusia akan mati. Laki-laki harus bekerja dan perempuan harus melahirkan dalam kesakitan. Perempuan yang sedang menstruasi dan 7 hari selebihnya dianggap kotor dan tidak suci, bahkan harus disembunyikan di goa-goa gelap atau diasingkan dan sebagainya. Perempuan yang melahirkan, 33 hari dianggap kotor apabila anaknya laki-laki. Kalau anaknya perempuan, maka masa tidak sucinya /kotornya menjadi berlipat. Jika telah selesai masa tidak sucinya, ia harus mencari pendeta untuk membuat penebusan dosa untuknya. Bahkan dalam Talmud, ada teks doa: “saya berterimakasih pada-Mu Tuhan, karena tidak menjadikanku perempuan.

Dalam Yahudi mempercayai sebuah kepercayaan dasar: bahawa lelaki dan wanita adalah ciptaan Tuhan, Pencipta alam semesta. Tetapi, silang sengketa segera muncul sesudah diciptakan lelaki pertama Adam, dan wanita pertama, Hawa. Konsepsi Yahudi dalam hal penciptaan Adam & Hawa dihuraikan secara rinci di dalam kitab Perjanjian Lama, Kejadian 2:4-3:24. Yang intinya: Tuhan melarang mereka memakan buah dari pohon terlarang. Ular datang dan membujuk Hawa untuk memakannya, dan selanjutnya, Hawa membujuk Adam untuk makan bersamanya. Ketika Tuhan menegur Adam atas apa yang telah dilakukannya tersebut, Adam meletakkan kesalahan semua kepada Hawa: "Wanita yang kau berikan kepada saya, dia memberi buah tersebut kepada saya, lalu saya memakannya." Akibatnya Tuhan berkata kepada Hawa: "Saya akan menambah kesusahan kepadamu pada waktu kamu hamil dan pada waktu kamu melahirkan. Hasratmu hanya untuk suamimu dan dia akan mengatur kamu." 
Kepada Adam, Tuhan berfirman: "Kerana kamu mendengarkan apa yang dikatakan isterimu sehingga kamu mematuhinya dan memakan buah tersebut, saya turunkan kamu ke bumi, kamu akan memakan segala sesuatu yang ada di bumi sampai kamu mati..."
Para Pendeta Yahudi telah memberikan sembilan kutukan yang dibebankan kepada wanita sebagai hasil dosa Adam & Hawa:  "Kepada wanita Tuhan memberikan sembilan kutukan dan kematian; beban berupa darah menstruasi dan darah keperawanan, kehamilan, kelahiran, membesarkan anak, penutupan kepala dalam dalam berkabung, menjadi budak yang melayani tuannya, tidak dipercaya kesaksiannya, dan setelah itu semua adalah kematian.”
Hingga saat ini, orang Yahudi Ortodoks, dalam setiap kali berdo'a mengatakan, "Terima  kasih kepada Tuhan, raja alam semesta, yang tidak  menjadikan kami seorang wanita". Dalam ajaran Yahudi, perempuan sama tahap dengan pembantu.
Islam dating untuk melepaskan perempuan dari pweluakuan yang tidak manusiawi dari berbagai kebudayaan manusia. Islam memandang perempuan sebagai makluk yang mulia dn terhormat, memiliki hak dan kewajipan yang dsyariatkan Allah. Dalam Islam, haram hukumnya menganiaya perempuan dan pelakunya diancam dengan siksaan yang pedih.
Betty Friedan adalah seorang tokoh feminis liberal yang mendirikan dan kemudian diangkat sebagai presiden pertama National Organization for Woman pada tahun 1966. Betty Friedan sendiri terlahir dengan nama Betty Naomi Goldstein pada tanggal 4 Februari tahun 1921. Pada giliranya Friedan berkembang menjadi seorang aktivis feminis Yahudi Amerika kenamaan pada durasi 1960-an. Puncak momentumnya terjadi setelah ia berhasil mengarang "The Feminine Mystique". Buku yang menjadi rujukan kaum feminis ini menggambarkan peranan wanita dalam masyarakat industri. Friedan mengkritik peranan ibu rumah tangga penuh waktu yang baginya sangat mengekang dan jauh dari penghargaan terhadap hak wanita.
Buku Freidan pun terjual laris. The Feminine Mystique berubah menjadi “kitab suci” bagi kaum wanita dan Freidan pun digadang-gadang menjadi pencetus feminisme gelombang kedua setelah ombaknya pernah menyapu dunia abad 18.
Salah satu tokoh feminis yang secara aktif memperjuangkan hak-hak perempuan di Amerika adalah Bella Savitsky Abzug (1920-1998). Perempuan yang dilahirkan pada tanggal 24 Juli 1920 di Bronx, kawasan kumuh di kota New York , merupakan perempuan yahudi pertama yang dipilih menjadi anggota senat Amerika. Ia juga merupakan tokoh yang pertama kali memperjuangkan hak-hak kaum gay di kongres Amerika. Selain itu, Bella dikenal sebagai tokoh kontroversial kerana ia menjadi pendukung aktif Zionis Israel di Kongres Amerika dan bersikeras bahwa Zionisme adalah sebuah gerakan pembebasan.
Di akhir kehidupannya, Bella mendirikan Women’s Environmental and Development Organization (WEDO) dan menjadi presiden dari organisasi tersebut. Pada bulan November 1991, WEDO berhasil menyelenggarakan World Women’s Congress for a Healthy Planet. Sebanyak 150 tokoh perempuan dari 83 negara yang berbeda kemudian bertemu di Florida dan berhasil membuat agenda-agenda aksi untuk abad 21. 
Inilah salah satu potret kehidupan aktivis Feminis Yahudi yang menerima banyak penghargaan baik ditingkat lokal maupun internasional. Umat Islam hendaklah bersikap berhati-hati terhadap pemikiran para Feminis sebelum mengamal dan mengaplikasikannya dalam kehidupan keluarga dan masyarakat Islam. Apabila kita ingin mempelajari sejarah dan perkembangan Feminisme dari pemikiran tokoh-tokohnya, maka kita akan mendapati banyak hal mendasar dari Feminisme yang bertentangan dengan pandangan hidup Islam.

Di antara stigma negatif yang dialamatkan oleh Barat terhadap ajaran Islam adalah, bahawa Islam tidak menghargai kedudukan wanita, memasung kebebasannya, tidak adil dan menjadikannya sebagai manusia kelas dua yang terkongkong dalam penguasaan kaum lelaki serta hidup dalam kehinaan. Wanita Islam pun dicitrakan sebagai wanita terbelakang dan tersisihkan dari dinamika kehidupan tanpa peranan nyata di masyarakat. Oleh kerana itu, mereka menganggap, bahawa Islam adalah hambatan utama bagi perjuangan kesetaraan gender.
Anehnya, sebagian kaum muslimin yang telah kehilangan jati dirinya malah terpengaruh dengan pandangan-pandangan itu. Mereka mula membantah dan malah menjadi bagian dari penyebar pemikiran mereka. Mereka ingin agar kaum muslimah melepaskan nilai-nilai harga diri mereka yang selama ini dijaga oleh Islam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga sering mengingatkan dengan sabda-sabdanya agar umat Islam menghargai dan memuliakan kaum wanita. Di antara sabdanya:
 اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
 “Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR Muslim: 3729)
 خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.” (HR Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh Al Albani dalam “ash-shahihah”: 285)
Dr. Abdul Qadir Syaibah berkata, “Begitulah kemudian dalam undang-undang Islam, wanita dihormati, tidak boleh diwariskan, tidak halal ditahan dengan paksa, kaum laki-laki diperintah untuk berbuat baik kepada mereka, para suami dituntut untuk memperlakukan mereka dengan makruf serta sabar dengan akhlak mereka.” (Huqûq al Mar`ah fi al Islâm: 10-11)
Allah juga berfirman tentang hak wanita:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi laki-laki, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al Baqarah [2]: 228)
Ibnu Katsir berkata, “Maksud ayat ini adalah bahwa wanita memiliki hak atas laki-laki, sebagaimana laki-laki atas mereka. Maka, hendaknya masing-masing dari keduanya menunaikan hak yang lainnya dengan cara yang makruf.” (Tafsîr al Qur`ân al Adzîm: 1/609)
Muhammad al Thâhir bin ‘Asyûr berkata, “Ayat ini adalah deklarasi dan sanjungan atas hak-hak wanita.” (al Tahrîr wa al Tanwîr: 2/399)
Kaum Yahudi masa kini: ISIS
Sejumlah media asing, diantaranya Veterans Today, mengkhabarkan pemimpin ISIS Abu Bakar Al -Baghdadi adalah orang Yahudi tulen, yang paling mengejutkan adalah, disebutkan bahawa dia sejatinya adalah anggota Mossad (dinas rahsia luar negeri Israel).
Disebutkan bahawa nama asli Abu Bakar Al – Baghdadi adalah Emir Daash alias Simon Elliot alias Elliot Shimon. Dia lahir dari orang tua Yahudi dan direkrut serta dilatih Mossad untuk membuat kekacauan di kawasan Timur Tengah serta perang sesama masyarakat Arab dan Muslim.

Hal ini makin menguatkan bocoran rahsia dari bekas anggota NSA (dinas raasia Amerika Serikat) Edward Snowden, yang menyebut ISIS sebenarnya adalah bentukan dari kumpulan bijak Amerika Serikat, Inggris dan Israel.
Mereka menciptakan sebuah organisasi tentera yang menuntut kekhalifahan Islam dengan Abu Bakar Al – Baghdadi diusung sebagai khalifah untuk menarik para tentera Islam dari seluruh dunia bergabung di dalamnya.
Bukti nyata bahawa ISIS adalah bentukan Israel makin menguat ketika organisasi tentera ini justeru menyerang negara-negara Arab yang sedang kacau, diantaranya Irak dan Syria.
ISIS kini telah menguasai sebagian wilayah Syria dan Irak. Di Syria mereka mendirikan pusat pemerintahan di Raqqa dan berhasil menguasai kota besar Mossul di Irak.
Tuntutan ini sebagai organisasi tentera bernafas Islam, kelompok ini justeru meledakan makam Nabi Yunus dan mengancam akan meledakkan Ka`bah.
ISIS juga mengancam menghancurkan Pemerintahan Hamas di Gaza Palestina , yang saat ini sedang diserang Israel .
Tak satupun peluru ISIS ditembakkan ke wilayah Israel, padahal sebagian wilayah pendudukan mereka berbatasan dengan Golan (wilayah Syria yang diduduki bangsa Israel).
Pembentukan ISIS adalah strategi “madu”, menarik para tentera Islam yang secara kosong terpesona untuk hijrah ke negara “Khalifah”.
Setelah terkumpul dan terpisah dengan yang sederhana, setelah dimanfaatkan, langkah Israel dan Barat adalah membasmi habis para tentera tersebut, dengan pemboman cara genoside (pembunuhan beramai-ramai). Itu metode seperti memisahkan serigala dari domba.
ISIS juga bertujuan menghancurkan kestabilan negara yang berbatasan dengan Israel : Syria, Yordan, Lebanon Selatan, Mesir Sinai. Agar negara Zionis aman.
Dengan taktik berikut, perang saudara, isu Suni versus Syiah, moderat versus fundamentalis, Islam versus Kristen, Kurdi versus Arab. (11)


Sifat-sifat buruk kaum bangsa Yahudi
Berikut adalah sifat-sifat kaum Yahudi yang disebutkan di dalam Al-Quran:-

1.     Keras hati dan zalim (Al-Baqarah:75,91,93,120,145,170; An-Nisa:160; Al-Maidah:41)
2.     Kebanyakan fasik dan sedikit beriman kepada Allah SWT (Ali Imran:110; An-Nisa:55)
3.     Musuh yang paling bahaya bagi orang-orang Islam (Al-Maidah:82)
4.     Amat mengetahui kekuatan dan kelemahan orang-orang Islam seperti mereka mengenal anak mereka sendiri (Al-An’am:20)
5.     Mengubah dan memutarbelitkan kebenaran (Al-Baqarah:75,91,101,140,145,211; Ali Imran:71,78;  An-Nisa:46; Al-Maidah:41)
6.     Menyembunyikan bukti kebenaran (Al-Baqarah:76,101,120,146; Ali Imran:71)
7.     Hanya menerima perkara-perkara atau kebenaran yang dapat memenuhi cita rasa atau nafsu mereka (Al-Baqarah:87,101,120,146; Al-Maidah:41)
8.     Ingkar dan tidak dapat menerima keterangan dan kebenaran Al-Quran (Al-Baqarah:91,99; Ali Imran:70)
9.     Memekakkan telinga kepada seruan kebenaran, membisukan diri untuk mengucapkan perkara yang benar, membutakan mata terhadap bukti kebenaran dan tidak menggunakan akal untuk menimbangkan kebenaran (Al-Baqarah:171)
10. Mencampur adukkan yang benar dan yang salah, yang hak dan yang batil (Ali Imran:71)
11. Berpura-pura mendukung orang Islam tetapi apabila ada di belakang orang-orang Islam, mereka mengutuk dengan sekeras-kerasnya (Al-Baqarah:76; Ali Imran:72,119)
12. Hati mereka sudah tertutup akan Islam kerana dilaknat oleh Allah SWT yang disebabkan oleh kekufuran mereka sendiri (Al-Baqarah:88,120,145,146)
13. Kuat berpegang pada semangat kebangsaan mereka dan mengatakan bahawa mereka adalah bangsa yang istimewa yang dipilih oleh Tuhan dan meyakini agama yang selain daripada Yahudi adalah salah (Al-Baqarah:94,111,113,120,135,145; Al-Maidah:18)
14. Tidak akan ada kebaikan untuk seluruh manusia jika mereka memimpin (An-Nisa:53)
15. Tidak suka, dengki, iri hati terhadap orang-orang Islam (Al-Baqarah:90,105,109,120)
16. Mencintai kemewahan dan kehidupan dunia, bersifat tamak dan rakus, menginginkan umur yang panjang dan mengejar kesenangan serta takut akan kematian (Al-Baqarah:90,95,96,212)
17. Berkata bohong, mengingkari janji dan melampaui batas (Al-Baqarah:100,246,249 Ali Imran:183,184; An-Nisa:46)
18. Berlindung di sebalik mulut yang manis dan perkataan yang baik (Al-Baqarah:204,246; Ali Imran:72; An-Nisa:46)
19. Mengada adakan perkara-perkara dusta dan suka kepada perkara-perkara dusta (Ali Imran:24,94,183,184; Al-Maidah:41)
20. Berlaku sombong dan memandang rendah terhadap orang-orang Islam (Al-Baqarah:206,212,247)
21. Tidak amanah dan memakan hak orang lain dengan cara yang salah (Ali Imran:75,76; At-Taubah:34)
22. Selalu melakukan kerusakan dan menganjurkan peperangan (Ali Imran:64)


KESIMPULAN

Pada kesempatan akhir dari tulisan ini, kita akan lebih bijaksana untuk mengamati ajaran Islam dan Al-Quran. Kitab suci ini telah menginformasikan bahawa musuh-musuh Islam tidak akan berlepas diri sebelum mempengaruhi dan merasuki pemikiran muslim.
Apa yang dapat saya dan semua umat Islam pelajari adalah orang-orang Yahudi tidak akan senang kepada orang Islam hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:

“Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Al Baqarah [2]:120).

Dengan memahami ayat tersebut yang dialamatkan kepada kaum muslimin dengan sendirinya menjadi tidak bermakna. Nabi telah berwasiat : “Al Quran adalah hujjah bagimu dan hujah (penuntut) atasmu”. (11)

Dari itu apa yang dapat saya pelajari bahawa beberapa bukti telah mengemukan bahawa kajian terhadap Islam dikalangan orientalis maupun sejumlah ilmuwan Barat seringkali diwarnai dengan pandangan sinis penuh kecurigaan dan prasangka penuh kebencian. Dalam sejumlah kasus, penelitian dan kajian terhadap Islam tidak dimaksudkan untuk memahami hakikat Islam itu sendiri, justeru beberapa diantaranya tidak bebas dari motif untuk mengkaburkan nilai kebenaran ajaran Islam dan bahkan menjatuhkannya dengan sejumlah fakta buatan, dugaan yang dijustifikasi sebagai kebenaran dan fitnah belaka. 

Kajian orientalis tidak hanya berhenti kepada pokok keislaman. Namun merambah kepada kesan-kesan ajaran Islam. Tidak terkecuali mu’jizat nabi yang terdokumentasi dalam sejumlah kitab hadith dipersoalkan. Tentu saja kajian tersebut bukan dalam rangka peningkatan keimanan dan pencarian hikmah dalam kehidupan. Lebih jauh, motif kajian tersebut adalah dalam upaya menemukan kelemahan Islam, kalaupun ada. Faktanya kelemahan Islam yang dimaksud hanya hidup dalam pandangan mereka, bukan dalam realiti sebenarnya.
(8)     Adzdzikri Jurnal Ilmiah Kajian Keislaman dan Kependidikan STIT Agus Salim Metro
Salah satu berita hadith yang dianggap bermasalah oleh kalangan orientalis terkait mu’jizat Nabi Muhammad dalam peristiwa pembelahan bulan. Moment tersebut dianggap tidak masuk akal dan kerananya mereka merasa mendapatkan justifikasi bahawa Islam merupakan agama yang tidak rasional. Secara mendalam, kaum orientalis juga hendak berbicara bahawa hadith tidak selalu dapat dijadikan rujukan kerana tidak lepas dari kemustahilan. Demikianlah sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, menurut mereka.

Peristiwa terbelahnya bulan telah terlepas dari persoalan dalam perdebatan antara masuk akal dan tidak masuk akal. Hal ini juga bukan lagi masuk ke dalam wilayah pilihan antara percaya atau tidak percaya. Kisah ini adalah sebuah hakikat ditinjau dari bukti kemutawatiran hadith kesaksian di sejumlah wilayah bukan Arabia, dan fakta ilmiah mutakhir. Dari pembahasan di atas maka dapat diperoleh sejumlah aliran.   Peristiwa terbelahnya bulan dikisahkan dalam hadith secara mutawatir. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut bukan hanya dilihat oleh sejumlah kecil manusia. Namun oleh sejumlah saksi yang banyak sehingga tidak memungkinkan apabila banyak orang bersepakat untuk menceritakan sebuah kebohongan. Selain itu hadith yang meriwayatkan kisah tersebut memiliki reputasi terpercaya. Sistem semakan kesahihan kebenaran khabar ini merupakan salah satu keunggulan sistem keilmuan Islam yang tidak dimiliki oleh ajaran lain . Terbelahnya bulan bukan merupakan halusinasi akibat pengaruh sihir dan bukan pula kerana tipuan mata akibat ilusi. Hal ini dibuktikan, dengan kesaksian bangsa lain atas terbelahnya bulan dari wilayah geografis yang berbeda. Saksi atas peristiwa tersebut tidak terbatas berasal dari kaum muslimin, namun dari penganut agama Hindhu dan Majusi.  Secara ilmiah, keilmuan modern telah menghasilkan kesimpulan bahwa bulan memiliki apa yang disebut sebagai ‘sabuk bulan’. Sabuk yang mengelilingi bulan tersebut merupakan bukti bahwa bulan pernah terbelah dan dengan cara yang belum diketahui mengalami proses penyatuan kembali. Hal ini tentu menjadi tugas baru bagi kalangan ilmuwan muslim untuk mengungkap fakta ilmiah lebih lanjut.

Mengenai ISIS, pendapat saya adalah kesalahan besar bila menganggap Islam sebagai agama yang tidak menghargai hukum. Faktanya, Islam tidak pernah menyetujui amalan-amalan yang melanggar hukum. Dan berikut ini sejumlah hadith yang meriwayatkan ajaran agar mendorong umat Islam tidak membunuh orang lain.

a.       “Dilarang membunuh anak, perempuan, orang tua dan orang yang sedang sakit.” (Imam Abu Dawud).
b.      “Dilarang melakukan pengkhianatan. Jangan mencabut atau membakar telapak tangan atau menebang pohon-pohon berbuah. Jangan menyembelih domba, sapi atau unta, kecuali untuk makanan.”(Al-Muwatta).
c.        “Dilarang menghancurkan desa dan kota, tidak merusak ladang dan kebun, dan tidak menyembelih sapi.” (Sahih Bukhari, Sunan Abu Dawud)

Nabi Muhammad saw juga telah mengeluarkan arahan yang jelas untuk memberikan perawatan terhadap tawanan perang. Sejarah mencatat bagaimana umat Islam saat itu menangani tawanan pertama selepas Perang Badar pada 624 Masehi. Sebanyak tujuh puluh orang tawanan Mekkah yang ditangkap dalam perang itu dibebaskan dengan atau tanpa tebusan.

Nabi Muhammad saw juga memberikan perintah untuk tidak memaksa tawanan perang berpindah agama. Itu sebabnya, Nabi membiarkan penyembah berhala Thamamah Al-Hanafi yang tertangkap dalam pertempuran untuk tidak berpindah agama. Nabi saw lebih memilih meminta para sahabat untuk berdialog bersama Al-Hanafi saat penyembah berhala itu merasa terjamin keselamatannya.
Dalam pertempuran Badar, Nabi Muhammad saw juga tidak membiarkan para tawanan berpakaian lusuh. Nabi memerintahkan para sahabat untuk memberikan pakaian yang layak.
“Setelah Perang Badar, para tawanan perang dibawa, di antara mereka adalah Al-Abbas bin Abdul Muthalib. Dia tidak punya baju, jadi Nabi mencari kemeja untuknya. Ternyata kemeja Abdullah bin Ubayy memiliki ukuran yang sama. Selanjutnya, Nabi (saw) memberikannya kepada Al-Abbas untuk dipakai,” (HR Bukhari).

Untuk penjahat perang, Islam punya penilaian sendiri. Penjahat perang tidak dapat dibunuh tanpa alasan yang sah. Islam mengatur dengan ketat persoalan ini.
Jangankan pada saat berperang, pada saat Rasulullah menyiarkan agama Islam pun, beliau sangat tawakal, sabar dan ikhlas. Contohnya disaat beliau dilempari kotoran manusia, beliau tak marah.
Disaat beliau dilempari batu hingga gigi beliau tanggal, beliau pun juga tak marah. Bahkan dikala itu malaikat Jibril langsung turun dan menanyakan kepada Rasulullah, apakah perlu manusia-manusia itu (yang menimpuki Nabi) ditindih oleh gunung (yang ada disekitar itu) olehku (malaikat Jibril).
Namun, Rasulullah tak membenarkannya, bahkan beliau berkata kepada Jibril, “Jangan…, mereka tak tau apa-apa…” Dapat dibayangkan betapa menderitanya Rasul ditimpuki, sehingga sekelas malaikat yang tak memiliki nafsu pun, sepertinya tak rela oleh keadaan sang Khilafah hebat sepanjang masa itu. Dan kisah itu baru hanya beberapa contoh saja tentang sifat seorang Khilafah sejati.
Namun mudah-mudahan paling tidak dapat sedikit menjawab keragu-raguan yang mungkin hinggap pada benak sebagian kaum muslimin tentang pandangan Islam terhadap wanita, disebabkan kerana merebaknya kekeliruan yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak menginginkan syariat Islam tegak menopang sendi-sendi kehidupan umat manusia. Apa yang dapat saya pelajari ialah Al-Quran adalah kitab suci, Allah swt mengadakan satu surah, An-Nisa khas buat wanita dan ia dapat menunjukkan berapa besar martabat seorang wanita. Dari itu, jangan kami terlalu mengikuti perasaan tentang feminisme yang ingin menyesatkan orang-orang Muslim.
Mengakhiri tulisan ini, meminjam pernyataan dari tulisan Idris A. Shomad, Al-Quran akan menjadi perjuangan bagimu jika fungsi penting direalisasi yaitu tilawah, tasmid, memahami, dan mengamalkan serta mengaplikasikannya. Sebaliknya Al-Quran akan menjadi hujjah penuntut atas kita, jika fungsi-fungsi itu ditinggalkan, atau direalisasikan sebagian saja.


RUJUKAN

https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Yahudi

https://www.arrahmah.com/news/2014/12/18/inilah-bunyi-23-protokol-yahudi-yang-bocor-oleh-polisi-rahasia-rusia.htmlhttp://ifulan.blogspot.sg/2015/06/terjemahan-kitab-al-muwatha.html

Akar Rauh Orientalisme: Tonggak Pemikiran Liberalisme”Sidogiri.com, nd

R.S. Humpreys, Islamic History: A Framework for Inquiry Revised edition, (np: Princeton Univ.Press,1991)

T.Noldeke, “The Koran”, Encyclopedia Britannica, (ed. Ke 9, 1891), jil. 16

Lukas (1):5, Lukas (1):36

Adzzikri Jurnal Ilmiah KAjian Keislaman dan KependidikanSTIT Agus Salim Metro

Hidayatullah,Menelusuri Akal Busuk Orientalis@Google.com.nd

Sebagian besar rujukan tentang nash dalam tulisan ini menggunakan software kitab dalam CD seperti Kutub ‘al Sittah, Maktabah Syamilah, dan lain-lain.

Munawar Cholil. Mu’jizat: Aqwal wa Af’aal Nabi Muhammad. (An Nur, Surakarta, 1994). h. 51-52.

Annemarie Schimmel. And Muhammad is His Messenger: The Veneration of the Prophet in Islamic Piety. (The University of North Carolina Press, Chapel Hill and London, 1985). Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia Dan Muhammad Adalah Utusan Allah. Terjemahan oleh Rahmani Astuti dan Ilyas Hasan. (Jakarta: Mizan, 1991). h. 102-103

http://kabarjakarta.com/pemimpin-isis-ternyata-agen-mossad-israel/





No comments:

Post a Comment