KATA PENGANTAR
Bersyukur dan segala
puji hanya milik Allah S.W.T. Selawat dan salam selalu diberikan kepada
Rasullullah s.a.w. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugasan makalah berjudul cara-cara orang bukan Islam meragukan Al-Quran: Judaisme.
Dalam penyusunan
tugasan ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyedari bahawa kelancaran dalam penyusunan tugasan ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan Ustaz dan sahabat-sahabat yang penulis hadapi
dapat diatasi Alhamdulillah.
Makalah ini
mengandungi perihal tentang sejarah agama orang-orang Yahudi dan juga agamanya.
Tugasan makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan tentang cara-cara
orang Yahudi yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, rujukan, dan berita. Tugasan makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luaran. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah s.w.t. akhirnya tugasan makalah ini dapat diselesaikan.
Sebagai seorang
insan yang lemah, penulis yakin bahawa makalah ini tidak terlepas dari
kelemahan-kelemahan yang boleh diperbaiki. Oleh demikian harapan penulis kepada
sekelian pembaca, sekiranya terdapat kesilapan dan kesalahan dari mana-mana
aspek sudah sekiranya perbetulkan.
Semoga tugasan
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Pusat Pendidikan Jamiyah
Singapura dan Kolej Universiti Islam Melaka.
Latar
Belakang Masalah
Menurut keimanan umat Islam,
Al-Quran adalah kitab suci kerana ia merupakan wahyu Allah
yang tidak mengandung keraguan.
Al-Quran merupakan kitab suci
umat Islam yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi
Muhammad sebagai petunjuk terhadap orang Islam dalam segala hal, baik
masalah duniawi maupun ukhrawi.
Al-Quran sebagai nakhoda terhadap orang Islam tentu mendapat kecaman dari kaum-kaum
lainnya. Kerana dengan menghancurkan
Al-Quran mereka yakin akan lebih mudah untuk menghancurkan aqidah kita (orang Islam).
Sebab segala prinsip orang Islam di ambil dari Al-Quran dan Hadith, sehingga
cara terbaik untuk menghancurkan Islam ialah dengan cara menghancurkan
sumbernya.
Al-Quran
tersebut terus-menerus dicerobohi oleh kaum
yang sering disebut kaum orientalis beserta para pengikutnya. Mereka berusaha
keras menghancurkan Al-Quran
dengan berbagai cara. Di antaranya dengan cara menggugat kesahihan Al-Quran. Tuntutan kesahihan Al-Quran pada gilirannya jelas akan mengguncang kehujjahan Al-Quran, atau
mengancam kedudukan Al- Quran sebagai
hujjah atau dalil syariat pertama bagi segala ajaran Islam.
Jika Al-Quran ini sudah bisa dihancurkan, kaum orientalis tentu berharap akan
dapat pula meruntuhkan seluruh sumber ajaran Islam lainnya seperti as-Sunnah,
Ijma Sahabat, dan Qiyas. Itulah
tujuan akhir mereka yang sangat keji.
Kaum Orientalis sendiri
sebenarnya dianggotai oleh
kalangan Yahudi-Kristen, telah lama menghujat Al-Quran. Mereka menolak jika Al-Quran
meluruskan asas agama Yahudi-Kristen. Dalam
kaitannya dengan agama Kristen, misalnya, Allah berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata sesungguhnya Allah ialah al-Masih
putera Maryam.”
Pernyataan al Qur’an tersebut
membuat kalangan Kristiani marah dan geram. Oleh sebab itu, sejak awal mereka
menganggap Al-Quran sama sekali bukan kalam Ilahi. Mereka menjadikan kitab
Bible sebagai tolak ukur untuk menilai Al-Qur’an. Mereka menilai bila isi
Al-Quran bertentangan dengan kandungan Bible, maka Al-Quran yang salah. Sebabnya,
menurut mereka, Bible adalah kalam
Allah, yang tidak mungkin salah. Kerana Al-Quran berani mengkritik dengan
sangat tajam kata-kata Tuhan di dalam Bible, maka Al-Quran bersumber dari
syaitan.
Tentunya hal ini tidak lantas
dibiarkan begitu saja, para pemikir islam melakukan tindakan pertahanan dengan cara menjawab segala
hujatan-hujatan atau pertanyaan yang dilontarkan oleh kaum tersebut.
Dan tentunya para pemikir
islam pun, tidak lantas hanya mengedepankan hujah yang tanpa bukti, namun mereka mencuba memberikan tanggapan dengan
pendekatan secara sejarah.
Berdasarkan
hal inilah, maka penulis berusaha untuk mengangkat kembali persoalan tersebut
dan menyajikannya kembali dalam bentuk tulisan.
Dan hal ini pula yang memberi
daya tarik tersendi bagi penulis untuk mengkaji apa yang sebenarnya terjadi
dalam “perang pemikiran’, para kaum Yahudi dan para pemikir islam. Yang tentunya banyak pendapat-pendapat yang
dapat diambil hikmah pun ilmu bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.
Pengenalan:
Agama Judaisme
Yudaisme
adalah kepercayaan yang unik untuk bangsa Yahudi atau penduduk negara Israel maupun orang Yahudi yang bermukim di
luar negeri. Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia
yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan iaitu
kitab Taurat kepada
mereka, dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.
Kitab agama Yahudi menuliskan Tuhan
telah membuat perjanjian dengan Nabi
Ibrahim a.s bahawa dia, dan
cucu-cicitnya akan diberi rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan.
Perjanjian ini kemudian diulangi oleh Nabi
Ishak dan Yakub a.s. Dan kerana
Nabi Ishak dan Yakub a.s menurunkan bangsa
Yahudi, maka mereka meyakini bahwa mereka bangsa yang terpilih. Penganut Yahudi
dipilih untuk melaksanakan tugas-tugas, dan tanggung jawab khusus, seperti
mewujudkan masyarakat yang adil,
makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai balasannya, mereka akan menerima cinta
serta perlindungan Tuhan. Tuhan kemudian menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin mereka, Nabi Musa a.s. seperti yang tertera di
bawah:- (1)
1.
Akulah Tuhan, Allahmu
2.
Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu. Jangan
membuat bagimu patung yang menyerupai apapun
3.
Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan
4.
Ingatlah dan kuduslah hari Sabat
5.
Hormatilah ayahmu dan ibumu
6.
Jangan membunuh
7.
Jangan berzina
8.
Jangan mencuri
9.
Jangan mengucapkan saksi dustatentang sesamamu
10. Jangan
mengingini istri sesamamu dan rumah sesamamu, hambanya, ataupunyang dipunyainya
Sepuluh hukum disenaraikan dua
kali dalam Al-kitab Ibrani, pertama di Keluaran 20: 1-17, dan kemudian pada
Ulangan 5: 4-21. Kedua-dua versi menyatakan bahawa Allah tertulis pada dua batu,
yang dia telah berikan kepada Nabi Musa a.s di gunung Sinai.
Protokol
bangsa Yahudi
Dokumen
rahsia Zionis Yahudi yang berhasil dicuri oleh pasukan polis rahsia Rusia, Okhrana, di tahun 1900-an
menginspirasi kebencian Adolf Hitler terhadap etnis Yahudi. Terlepas dari pro
dan kontra, puncak kebenciannya itu pun mengantarkan Adolf Hitler dengan
Nazi-nya melakukan pembantaian terhadap lapan juta orang Yahudi yang dikenal
dengan peristiwa Holocaust. Berikut adalah protokol-protokol mereka yang dapat
dibongkarkan daripada Protocol of Learned Elder of Zion, yang dikutip Konter Kultur dari
Buku “Membongkar Rencana Israel Raya”. Protokol-protokol yang dapat dikutip
dalam buku ini seperti berikut:- (2)
Protokol
pertama dalam dokumen ini berisi tentang pengalihan pikiran dan tujuan hidup
manusia, di lain sisi, kaum Yahudi harus tetap konsisten membangunkan tujuan
besar Zionis. Zionis akan konsisten dengan proses pembangunan kekuatan tentera,
teknologi perang, dan pencapaian ekonomi dan kewangan. Sementara manusia
lainnya harus dibuat hidup dengan cara bersenang-senang dan mengejar duniawi.
Jerat-jerat halus selalu Zionis siapkan dan ditebar di setiap kehidupan
manusia, agar manusia pada umumnya kehilangan tujuan hidup.
Zionis
akan menciptakan ideologi dan pemikiran tentang kebebasan, persamaan hak, dan
persaudaraan. Namun sesungguhnya, para Zionis ini mengatakan bahwa ketiga hal
tersebut di atas hanyalah ideologi semu yang tak bernilai sama sekali. Sebab, pengertian
falsafah tiga sarjana di atas sangatlah semu dan gelap. Sarjana kebebasan,
persamaan hak, dan persaudaraan harus selalu diulang-ulang, agar menjadi global
sepanjang masa, sementara kaum Yahudi menghancurkan kebebasan, persamaan hak,
dan persaudaraan yang sesungguhnya. Kaum lain akan dianggap dan dianugerahi
gelar kepintaran dengan mengusung dan mengagung-agungkan tiga sarjana di atas,
padahal di alam semesta ini tidak ada erti kata kebebasan dan persamaan hak
dalam bentuk apapun.
Protokol ke-dua ialah Zionis
akan menciptakan perang. Yahudi akan menarik dan menggali keuntungan. Zionis
akan memilih dan mendukung tokoh-tokoh pemimpin yang tidak berpengalaman,
bodoh, dan tidak memiliki wawasan luas sebagai presiden atau pemimpin negara,
agar kekuatan Yahudi tetap bisa mempengaruhinya. Zionis akan menciptakan
situasi di mana manusia di luar bangsa Yahudi, selalu berada dalam keadaan
membutuhkan mereka dalam peperangan.
Media
harus digunakan untuk mempengaruhi orang-orang awam. Dan Zionis menyebutnya sendiri,
“Sesungguhnya kita sudah berhasil dengan gemilang. Kemenangan ideologi kita
sudah tercapai dengan terbaginya manusia pada pemikiran-pemikiran yang lahir
melalui otak Darwin, Karl Marx, dan Nietsche. Pikiran-pikiran mereka mampu
menggerakkan masyarakat di dunia”. Meski kemenangan sudah ada di tangan Zionis,
dengan senjata media dan informasi, Zionis akan terus bergerak di bawah tanah
dan tidak menunjukkan diri.
Protokol
ke-tiga adalah ketika protokol ini dirumuskan, Zionis sudah yakin bahawa Eropah
sudah mereka kuasai dan hanya wilayah-wilayah lain yang lebih sedikit dan kecil
yang belum tercapai. Zionis akan menciptakan situasi yang mempertajam
ketegangan antara rakyat dan pemerintahnya di semua negara, agar wibawa
pemerintah lemah dan rakyat memiliki kekuatan untuk bergerak. Aktivis-aktivis
parti akan dibuat penuh semangat untuk berebut kerusi pemerintahan. Buruh dan
serikat pekerja akan dibuat merasa puas dengan secarik kertas perjanjian dan
undang-undang, padahal semua adalah kebohongan. Dengan begitu anggota-anggota
Yahudi akan dikirimkan untuk mengatur roda pemerintah dan perusahaan. Zionis
juga akan menjaga keharmonian dan kebencian antara para buruh dan orang-orang
kaya, agar sewaktu-waktu boleh diledakkan. Zionis yakin dengan mudah akan mampu
mencapai tujuannya, kerana agama masyarakat sudah lemah.
Protokol
ke-empat adalah gerakan Freemasonry akan menjadi hujung tombak terutama untuk
menghapus keyakinan bertuhan di tengah masyarakat Kristen. Keyakinan bertuhan
akan diganti dengan berbagai macam teori, mulai dari matematika sampai
relativitas. Masyarakat akan diarahkan hanya berpikir pada arah persaingan
ekonomi dan industri. Situasi seperti ini harus dipertajam, agar terwujud
masyarakat yang individualistik. Masyarakat akan bersikap tidak peduli pada ajaran
agama, nilai-nilai dan juga politik. Masyarakat hanya akan mengalirkan tenaga
dan memeras otak demi pencapaian ekonomi. Kefahanman liberalisme harus
disebarkan ke seluruh dunia, agar pengertian kebebasan mampu menimbulkan
perpecahan.
Protokol
ke-lima adalah Zionis akan melakukan pencemaran nama baik pendeta dan ulama,
agar keduanya dipandang hina. Zionis harus memasarkan berbagai pandangan yang
akan menggoyahkan keyakinan masyarakat. Jika usaha ini belum berhasil, maka
masyarakat harus diberi pandangan baru yang akan terus digali sesuai dengan
kebutuhan zaman. Dengan demikian, keyakinan yang lama yang sudah tertanam di
dalam hati manusia lambat laun akan goyah dan pada akhirnya akan tersingkirkan
kerana sudah dianggap tidak sesuai dengan zaman. Zionis akan berusaha keras
untuk mengeksploitasi mental manusia dan menghancurkan nilai-nilai adat. Dengan
begitu akan tercipta perpecahan antara masyarakat di mana saja. Dengan
sendirinya, jika hal tersebut tercipta maka kekuatan yang melawan Yahudi akan
sirna. Zionis akan mengendalikan masyarakat Kristen dan umat beragama, kerana
memang keadaan semakin sulit. Sampai akhirnya manusia akan meminta kaum Yahudi
menjadi pembimbing dan memimpin manusia pada tata dunia baru. Jika posisi
demikian sudah bisa diraih, maka seluruh dunia akan mudah dikendalikan. Tahapan
berikutnya adalah membangun pemerintahan antarabangsa tertinggi yang
kekuasaannya meliputi seluruh dunia dan dipatuhi oleh seluruh umat manusia.
Protokol
ke-enam adalah Zionis akan melakukan penimbunan kekayaan dan potensi kewangan
antarabangsa. Harta orang-orang bangsa lain akan disikat habis. Kekuasaan antarabangsa
yang Zionis bentuk harus memiliki potensi kewanganl yang sangat besar dan
memiliki populariti yang tinggi. Bangsa-bangsa yang patuh seolah-olah merasa
mendapat perlindungan. Namun sesungguhnya, mereka sedang dilemahkan.
Segala
status dan struktur hierarki kebangsaan di luar bangsa Yahudi harus
dimusnahkan, termasuk di sektor pertanahan, kerana masih akan ada yang disebut
tuan tanah. Kerana itu Zionis akan berjuang membebaskan tanah dari para tuan
tanah, agar masyarakat tidak lagi memiliki tanah yang menjadi kekuatan dan daya
tawar tuan tanah.
Pada
masyarakat luas harus ditanamkan nafsu berfoya-foya dan semangat
bersenang-senang. Rasa malas harus ditanamkan dalam jiwa mereka. Dan tindakan
ini akan melahirkan kebangkrutan yang luas di dalam masyarakat. Zionis juga
akan menciptakan persaingan yang tajam antara pedagang. Gaji buruh akan
dinaikkan, tetapi harga kebutuhan pokok juga akan terus ditingkatkan.
Protokol ke-tujuh adalah rasa
kebencian tidak hanya disebarkan pada perseorangan tetapi juga pada masyarakat
antara benua. Eropah harus didorong untuk selalu membantu menyebarkan isu
permusuhan. Jika ada pemerintahan yang menentang dan menghambat tujuan
Zionisme, maka diusahakan negara tetangganya merasa terancam yang pada akhirnya
membuat kedua negara terlibat dalam peperangan. Agar semua terlaksana, suratkhabar
dan media informasi dengan skala besar harus menjadi senjata.
Untuk
menunjukkan kekuatannya, Zionis tidak akan segan-segan menyerang sebuah negara
dengan aksi terorisme yang kejam sebagai pesan. Kekuatan Yahudi yang diketahui
oleh bangsa lain, maka hal itu akan membuat bangsa lain merasa takut. Dan jika
ada sebuah negara yang melawan, Zionis akan menggempur dan menyerang negara
tersebut dengan berbagai senjata buatan Amerika dan buatan negara-negara lain
yang telah menjadi sekutu Zionis.
Protokol ke-lapan adalah menaklukkan
budaya juga menjadi salah satu agenda yang akan dilaksanakan di sebuah negara.
Zionis akan menguasai penulis, pengarang, ahli politik, ahli hukum yang telah
mengecap pendidikan di lembaga pendidikan Yahudi dan yang telah mendapat
doktrin Yahudi. Para sarjana yang lulus dari perguruan tinggi Yahudi akan
ditempatkan di posisi-posisi penting dengan kewajiban berbalas budi. Meski
demikian, Zionis akan menciptakan keadaan kerusi-kerusi pemerintahan yang akan
diduduki oleh orang-orang yang tidak memiliki wibawa di depan masyarakat, agar
posisi mereka tetap lemah. Minimal para pemimpin memiliki akhlak yang buruk,
sehingga rakyat mudah marah padanya. Dengan demikian Yahudi akan menguasai dua
kekuatan besar, rakyat dengan budayanya, dan pelaku pemerintahan dengan
ketergantungan yang tinggi pada Yahudi dan akhlak yang rendah yang mereka
miliki.
Protokol ke-sembilan adalah pejabat-pejabat negara yang berasal dari orang selain Yahudi harus dikuasai, agar mudah diarahkan sesuai dengan keinginan Zionis. Selain itu, Zionis akan menempatkan orang-orang Yahudi pada posisi-posisi penting di negara-negara penting. Situasi politik harus dibuat terus menerus timpang terutama antara perundangan dan eksekutif. Untuk tugas ini Zionis akan mengarahkan visi dan misi suratkhabar dan media informasi. Zionis juga akan berjuang sangat keras untuk merusak generasi sekarang dan menodai generasi mendatang baik secara pemikiran, perbuatan, akhlak dan moral.
Protokol ke-sepuluh adalah keluarga-keluarga bangsa lain juga akan menjadi sasaran serangan dari kelompok Zionis. Zionis akan merebut dan mempengaruhi setiap sarjana yang pernah dihasilkan masyarakat bangsa lainnya agar berpihak dan menjadi hamba gerakan Zionis. Dengan kekuatan itu, Zionis akan membangun pemerintahan autokrasi yang diarahkan sesuai keinginan Zionis. Lembaga-lembaga pemenrintah, eksekutif, dan badan kehakiman harus dipegang oleh orang-orang yang tak segan-segan menerima rasuah. Sementara pemimpin tertinggi harus dipegang oleh anggota-anggota Yahudi.
Protokol
ke-sebelas adalah kaum Zionis dan Yahudi merasa yakin bahwa tuhan telah
menakdirkan bangsa Yahudi untuk menakluk ke seluruh penjuru dunia, agar dia
mampu hidup dan berkembang di berbagai negara. Sepintas ini akan dilihat
sebagai kelemahan, tetapi Zionis menyebutnya ini sebagai kekuatan. Penaklukan
yang sudah Zionis alami harus menjadi jembatan emas untuk membangun kekuatan.
Protokol
ke-dua belas adalah mengawal media akan diusahakan oleh kelompok ini, bahkan
sebelum tajuk-tajuk suratkhabar dan media informasi diterbitkan. Suratkhabar
atau perusahaan media yang berpengaruh akan Zionis beli untuk mengimbangi
suara-suara dari media bebas yang lepas dari genggaman. Buku-buku akan dibebani
pajak yang tinggi. Hal ini bertujuan agar para sarjana enggan menulis buku.
Protokol ke-tiga belas adalah orang umum
harus dijauhkan dari kebenaran dan informasi yang sesungguhnya. Buah pikiran
yang benar akan dihambat dan dikubur dalam-dalam dengan cara menampilkan berita
yang menyita perhatian awam secara luas di suratkhabar. Anggota-anggota Yahudi
yang bekerja di suratkhabar akan bekerja keras untuk mengalihkan perhatian
masyarakat dengan hiburan, seni, olahraga, bahkan gosip.
Protokol ke-empat belas adalah akan
dibentuk bahawa satu-satunya agama yang tersisa adalah agama Yahudi. Bagaimana
membentuknya? Seluruh agama akan dikikis habis dengan cara merusaknya melalui
berbagai cara, perkembangan pemikiran terutama melalui liberalisasi agama.
Situasi ini akan menguntungkan agama Yahudi, kerana kelak manusia akan
berduyun-duyun mengikuti ajaran Zionis, meskipun tak akan pernah bisa menjadi
Yahudi. Tak ada lagi orang yang mengkritisi agama atau ajaran Yahudi.
Protokol
ke-lima belas adalah penyebaran anggota Yahudi terutama jaringan Freemasonry
akan dikirim ke seluruh penjuru dunia. Mereka akan mendapatkan dan menggali
data-data tepat untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan yang te[at pula. Dan
setelah berkuasa, mereka akan memusnahkan semua gerakan dan masyarakat bangsa
lain dengan cara yang bahkan tak disadari oleh kelompok-kelompok yang akan
dihancurkan sendiri. Perpecahan-perpecahan akan terjadi dan kelompok Yahudi
mudah cuci tangan dan menghindari tuduhan.
Protokol
ke-enam belas adalah Zionis akan tampil memimpin lembaga-lembaga penting,
terlebih universiti dan gerakan intelektual. Setelah itu Zionis akan mencuba
melakukan ulangan untuk menulis sejarah, mengetepikan sejarah yang menghujat
dan menyerang bangsa Yahudi. Namun, yang perlu Zionis waspada adalah
lembaga-lembaga pendidikan yang berjalan dengan kurikulum sendiri yang lebih sendirian.
Tidak seragam secara antarabangsa. Maka akan diusahakan lembaga pendidikan
seperti ini akan dilenyapkan.
Protokol
ke-tujuh belas adalah peranan tokoh agama Vatikan bahkan tokoh agama itu
sendiri akan dimusnahkan. Nama mereka akan dicemarkan, agar umat tak lagi
percaya dan hormat pada mereka. Zionis akan tampil memimpin mereka, hal itu
perlu dilakukan agar kita memiliki kesempatan untuk menduduki singgasana Paus,
lalu orang Yahudi akan diangkat menjadi Paus dan Kepala Uskup gereja di seluruh
dunia.
Protokol
ke-lapan belas adalah kerusuhan di seluruh dunia akan Zionis ciptakan dan
ditunggangi polis-polis dan petugas keamanan tidak mampu menangani. Maka
tokoh-tokoh agama dan penceramah akan dianjurkan untuk menerangkan keadaan. Di
saat itulah mereka memainkan peranan seolah-olah memberikan jalan keluar dan
simpati pada keadaan masyarakat.
Protokol ke-sembilan belas adalah ciptakan
citra bahawa hutang luar negeri sebagai bantuan. Padahal mereka sedang terjerat
hutang. Keadaan seperti ini harus terus dipelihara, agar kekayaan-kekayaan
negara pengutang terus mengalir ke dalam perbendaharaan kelompok Yahudi. Akal
bangsa-bangsa lain tidak akan memahami bahawa hutang mereka kepada
negara-negara kapitalis akan mengalirkan kekayaan negeri mereka, sebab bunga hutang-hutang
itu akan dibayar dengan hasil bumi dan sumber daya alam mereka. Segera setelah
Zionis menguasai kekayaan, menguasai negara-negara dan pemerintahannya, mereka
akan menciptakan penguasa-penguasa dan pemerintah yang akan terus berhutang
dari jaringan kewangan Yahudi, sehingga negara dan pemerintahan tersebut
semakin tergenggam dalam kekuatan kapitalis.
Protokol ke-dua puluh adalah zionis
akan mendukung pemerintahan seperti di atas dengan para pemikir dan sejumlah
ahli ekonomi yang memberikan saran dan nasihat yang seolah-olah dipandang
sebagai jalan keluar. Padahal seluruh nasihat tersebut hanya membuat negara dan
pemerintah semakin lumpuh dan kekuatan Yahudi semakin berkuasa. Zionis akan
mengerahkan bank, usahawan dan jutawan Yahudi seolah-olah membantu negara dan
pemerintah. Segala sesuatu tampak mudah diatur dengan sempurna dan angka-angka
bermunculan di mana-mana, tetapi akhir dari semuanya adalah kebinasaan untuk
bangsa dan negara.
Protokol ke-dua puluh satu adalah emas dan
sumber emas harus dikuasai kerana emas memegang peranan penting. Dan setelah menguasainya,
emas akan dijadikan senjata untuk mencapai tujuan dan cita-cita Zionis
menguasai dunia. Dan untuk itu tak ragu-ragu Zionis akan menggunakan kekerasan.
Protokol ke-dua puluh dua adalah Zionis
akan melemahkan negara-negara dan bangsa yang lain di saat yang sama Zionis
akan memperkuat bangsa Yahudi. Setelah kuat, Zionis akan melenyapkan
negara-negara tersebut dan juga semua organisasi, tidak saja yang menentang,
tetapi juga organisasi dan negara yang semula membantu mereka. Hanya akan ada
satu negara dan satu bangsa, Kerajaan Yahudi!
Protokol yang terakhir adalah para
keturunan Nabi Daud a.s akan memimpin menjadi raja dan dibantu oleh tokoh-tokoh
Zionis. Orang-orang ini harus memiliki otak yang cerdas, kepintaran, mampu
mengendalikan nafsunya, boleh bergaul dengan masyarakat, bersih dari noda dan
berani berkorban untuk memenangkan kepentingan dan tujuan besar Zionisme. Dia
harus menjadi lambang kejayaan, tangguh, dan karismatik.
Keraguan
orang Yahudi terhadap Al-Quran
Dan orang-orang kafir berkata: "Alquran ini
tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu
oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu
kezaliman dan dusta yang besar (al-Furqan [25]: 4)
Al Quran
adalah petunjuk bagi manusia yang berasal dari Allah swt, sang pemilik kerajaan
langit dan bumi. Di dalamnya terhadap hukum-hukum yang diwajibkan atas manusia
untuk dilaksanakan dan diterapkan. Sebagai bagian dari penduduk bumi, tidak ada
alasan bagi manusia menolak dan mengingkarinya. Apalagi melemparkan tuduhan
palsu terhadapnya. Mereka yang melakukan tindakan tersebut, telah melakukan
kezaliman dan kedustaan besar.
Dan jika kalian berada dalam keraguan tentang Al Quran yang
Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surat (saja) yang
semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kalian
adalah orang-orang yang benar. Maka jika kalian tidak dapat membuat(nya) – dan
pasti kalian tidak akan dapat membuat(nya), maka peliharalah diri-diri kalian
dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi
orang-orang kafir (al-Baraqah [1]:23-24)
Ayat-ayat
ini adalah di antara yang memberitakan tuduhan palsu dan keraguan terhadap Al
Quran dan celaan keras terhadap pelakunya iaitu kaum Yahudi.
Yahudi bagi Islam adalah musuh
terbesar, begitu pula sebaliknya. Sejak sebelum zaman Nabi Muhammad saw,
orang-orang Yahudi sudah merasa yakin akan kedatangan Nabi terakhir. Ketika
saatnya tiba, ternyata Nabi tersebut bukan dari suku Bani
Israil, tetapi dari suku Bani Hasyim dan Quraisy maka mereka mengingkarinya dan
membencinya. Lalu lahir sika membenci kepada Islam. Ketika dahulu, gelaran umat
terbaik dimiliki Yahudi tetapi setelah banyak keingkaran Yahudi kepada Allah,
gelar tersebut dicabut dan diberikan kepada umat Islam. Yahudi juga tidak dapat
menerima bahawasanya Al-Quran diturunkan dalan Bahasa Arab.
Berkaitan dengan kajian
Al-Quran, tujuan orientalisme bukanlah untuk mengimani dan mengamalkan al
Quran, melainkan untuk membuat keraguan terhadap kesahan Al-Quran sebagai wahyu
Allah. Hal itu tidak menghairankan sebab andaian dasar
orientalisme memang bukan keimanan, tetapi kekafiran sekaligus kebencian dan
kedengkian yang mendalam terhadap Islam. Ini bisa dibuktikan dengan sikap
mereka yang sangat kurang ajar terhadap Rasulullah saw.
Salah satu tuduhan yang paling
keji yang pernah dilontarkan oleh kaum Yahudi adalah bahawa Al-Quran
tiada lain adalah karangan Nabi Muhammad
saw. Beliau menyusunnya dari Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dengan
kata lain dalam pandangan mereka, Islam adalah agama campuran yang merupakan
kombinasi antara Yahudi, Kristen dan inovasi peribadi dari Nabi Muhammad
saw. Sehingga menurut mereka tidak hairan ketika Al-Quran banyak menyebutkan kesahihan terhadapnya untuk menjelaskan al Qur’an itu sendiri.
Abraham
Geiger (1810-1874), seorang yang
pintar dan pendiri gerakan Yahudi Liberal di Jerman,
mengajukan teori mengenai pengaruh Yahudi terhadap Al-Quran. Pada tahun 1833, dalam
esainya yang berjudul “Apa Yang Telah Muhammad Pinjam Dari Yahudi ?”,
memaparkan sejumlah petunjuk bahwa
Al-Quran merupakan tiruan dari Taurat
dan Injil yang berasal dari bahasa Ibrani yaitu Taabuut, Tauraat,
Taaghuut, dan sebagainya. Selain itu, Geiger juga berkeyakinan bahawa muatan Al-Quran sangat terpengaruh oleh agama Yahudi seperti
penjelasan dalam Al-Quran mengenai:- (3)
(a) hal-hal yang menyangkut
keimanan
(b) peraturan-peraturan hukum dan moral
(c) pandangan tentang
kehidupan.
Mengenai ayat-ayat di dalam
Al-Quran yang mengecam Yahudi, Geiger berpendapat bahawa kecaman itu disebabkan Nabi Muhammad saw telah
menyimpang dan salah mengerti tentang agama Yahudi.
Tudingan
orang Yahudi terhadap muatan hukum Al-Quran
Dari
beberapa tudingan yang dilontarkan terhadap muatan hukum Al-Quran khususnya dan
Islam pada umumnya. Tidak lepas dari niat awal mereka dalam mengkaji Al-Quran
dan Islam, dimana antara lain niat mereka adalah mengusung misi tidak lain
adalah untuk melemahkan aqidah orang Islam. Terdapat beberpa tudingan seperti
asas hokum dan sebagainya.
Tudingan Abraham Geiger yang
mengatakan bahawa muatan hukum Al-Quran
merupakan tiruan dari kitab-kitab terdahulu,
ini dibenarkan namun dalam masalah aqidah. Tudingan yang mengatakan bahawa muatan
hukum Al-Quran tidak berperikemanusiaan dan menyeleweng dari moral, seperti hukum rajam, qisas, dan praktik
poligami. Ini tidak benar, sebab masalah seperti poligami sudah ada sebelum
Islam datang. Kedatangan Islam hanya membatasi dan mengatur hukum perkawinan,
sebab sebelum Islam datang terdapat variasi pernikahan yang pernikahan itu jauh
dari nilai moral. Pembenaran hukum qisas, rajam dan lainya, dalam Al-Quran
menurut Tafsir Jalalain terdapat kehidupan dan
sangat bererokemanusiaan sebab ketika dia tahu bahawa kalau dia melakukan pembunuhan atau pidana dia akan dibunuh juga atau
dibalas dengan balasan yang
setimpal, maka dia enggan untuk melakukanya.
Tentang tudingan yang
mengatakan bahawa Al-Quran hasil dari buatan Nabi Muhamad saw bukan
termasuk wahyu, ini dapat dipatahkan dengan ayat yang berbunyi,
“Jika kalian tetap ragu terhadap apa yang telah
kami turunkan kepada hambaku, maka datanglanlah satu surat yang semisalnya. Dan
ajaklah penolong kalian selain Allah, jika kalian termasuk orang yang benar” (al-Baraqah [1]:23)
Tidak hanya itu, Al-Quran juga menentang dengan
beberapa pengagalan ayat lain, yang lebih ringan dari kandungan ayat tersebut.
Sedangkan bukti sejarah tidak pernah ada orang maupun makhluk yang lain yang
boleh menandingi Al-Quran.
Sedangkan tudingan bahawa Nabi Muhammad saw adalah orang berbahaya yang menyebarkan angin permusuhan diantara
sukunya sendiri dan keluarganya, semisal permusuhan nabi dengan pamannya sendiri (Abu Lahab), ini dapat dipatahkan dengan piagam Madinah. Dimana
nabi Muhammad dapat mempersatukan umat disana. (4)
Keraguan bukan setakat
terhadap Al-Quran. Kaum Yahudi juga menyebarkan keraguan pada diri kaum
muslimin. Orang
Yahudi berusaha memasukkan keraguan di hati kaum muslimin yang masih lemah
imannya pada zaman Nabi Muhammad saw. Dengan melontarkan syubhat-syubhat yang
dapat menggoyangkan kepercayaan kaum Muslimin terhadap Islam. Hal ini
dijelaskan Allah dalam firmanNya:
“Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada
sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan
kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan
ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu’min) kembali (kepada
kekafiran).” (Ali Imran [3]:72).
Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dengan pernyataan:
Ini adalah tipu daya yang mereka inginkan untuk merancukan perkara agama Islam
kepada orang-orang yang lemah imannya. Mereka sepakat menampakkan keimanan di
pagi hari (permulaan siang) dan sholat subuh bersama kaum muslimin. Lalu ketika
diakhir siang hari mereka murtad dari agama Islam agar orang-orang bodoh
menyatakan bahwa mereka keluar tidak lain kerana adanya kekurangan dan aib
dalam agama kaum muslimin.
Tudingan
orang Yahudi terhadap penyucian Al-Quran
Cara kaum Yahudi dalam menyerang terhadap Al-Quran adalah perulangan tuduhan yang
ditujukan kepada Islam hanya merupakan pemalsuan terhadap agama Yahudi dan
Kristen, atau bagian dari sikap curang dalam memanfaatkan kesusteraan Kitab Suci untuk kepentingan sendiri. John Wanshrough, sebagai seorang ahli sejarah tak tergoyahkan dalarn pemikiran ini tetap mengesahkan misalnya, ia menyatakan, “Ajaran Islam secara umum,
bahkan ketokohan Muhammad, dibangunkan atas dasar prototaip kependetaan agama Yahudi.” (5)
Tuduhan dan penyesuaian kata yang merusakkan seperti dalam satu artikel Encyclopedia
Britannica (1891) Noldeke, tokoh Orientalis, menyebutkan banyak kekeliruan di dalam Al- Quran kerana, katanya, “kejahilan Muhammad” tentang sejarah awal agama
Yahudi. Kecerobohan nama-nama dan perincian yang lain telah dicuri dari sumber-sumber Yahudi. Dengan membuat daftar kesalahan ia menyebut:
“Bahkan
orang Yahudi yang paling bodoh sekalipun tidak akan pernah salah mengikut Haman
(menteri Ahasuerus) untuk mentari Fir’aun ataupun menyebut Maryam saudara
perempuan Musa dengan Maryam ibunya al-Masih. Dan dalam kebodohannya tentang
sesuatu di luar tanah Arab, ia menyebutnya suburnya negeri Mesir di mana hujan
hamper-hampir tidak pernah kelihatan dan tidak pernah hilang kerana hujan, dan
bukan kerana kebanjiran yang disebabkan olek sungai Nil. (6)
Ini merupakan satu upaya yang meyedihkan hendak
mengubah wajah Islam menggunakan istilah orang lain. Siapa orangnya yang menyebut
bahawa Fir’aun tidak memiliki seorang menteri yang bernama Haman hanya kerana
tidak disebut dalam Kitab Suci terdahulu? Dalam kebohongan Noldeke, dia tidak
malu menunjuk bahawa Al-Quran menyebut Maryam (Ibu Al-Masih) sebagai ‘saudara
perempuan Harun’ bukan Nabi Musa a.s seperti firman Allah:
"Wahai
saudara perempuan Harun, bapamu bukanlah seorang yang buruk akhlaknya, dan
ibumu pula bukanlah seorang perempuan jahat!" (Maryam [19]:28).
Harun ada di jajaran terdepan dalam kependetaan orang-orang bani Israel;
yang menurut Perjanjian Baru, Elizabeth, saudara sepupu Maryam dan juga ibunya
Yunus, semua lahir dari keluarga pendeta, lantaran itu merupakan “anak-anak
perempuan Harun.”. Dengan kepanjangan itu, kita dapat
secara meyakinkan mengatakan baik Maryam atau Elizabeth sebagai “saudara-saudara
perempuan Harun” atau “anak-anak perempuan `Imran” (ayah Harun). (7)
Apakah tuduhan Noldeke
mengenai kesuburan negeri Mesir? Membanjirnya Sungai Nil adalah kerana di sebagian
daerah, sumber utama, kerana adanya perbedaan curah hujan, seperti telah dibuktikan
para pakar lingkungan, namun demikian mari kita singkirkan terlebih dulu akan hal
ini dan lihatlah ayat difirmankan Allah swt yang mengatakan:
“Kemudian setelah itu akan datang tahun yang
padanya manusia akan diselamatkan, dan di masa itu mereka memeras anggur.” (Yusuf [12]:49).
Pembahasan:
Nabi Muhammad saw membelah bulan
Mu’jizat
adalah suatu perkara luar biasa yang tidak dapat ditafsirkan oleh hukum alam.
Terbelahnya bulan adalah mu’jizat yang terjadi untuk Rasulullah saw, dan
menjadi bukti kenabian dan kerasulannya. (8) Mu’jizat ini
terjadi untuk menjawab tantangan orang-orang yang meragukan kenabian dan
menegaskan bahawa
risalah yang disampaikannya berasal dari Allah. Dalam pandangan Islam, mu’jizat
hanya terjadi atas kehendak dan izin Allah. Dengan cara inilah Allah menguatkan
nabi-Nya. Secara khusus Al-Quran dan hadith telah menerangkan tentang peristiwa
terbelahnya bulan. Dalam Al-Quran Surah Al-Qamar, Allah swt menerangkan sebagai berikut :
“Telah dekat
datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang
musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini
adalah) sihir yang terus menerus”. Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti
hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan Telah ada ketetapannya” (Al
Qamar : [54] 1-3).
Sedangkan
dalam hadits diterangkan bahwa lima tahun sebelum Nabi saw berhijrah dari Mekkah
ke Madinah, ada sekelompok orang Quraisy yang datang menemui beliau dan mengatakan:
“Hai Muhammad, jika engkau benar-benar seorang nabi dan rasul maka datangkanlah
bukti yang menunjukkan bahwa engkau memang benar-benar seorang nabi dan rasul.”
Maka Nabi bertanya kepada mereka: “Apa yang kalian inginkan?” Mereka berkata
dengan tujuan melemahkan dan menantang: “Belahlah untuk kami bulan itu!” Nabi
saw lantas berdiri beberapa saat. Beliau berdoa kepada Allah swt agar
memberikan pertolongan untuknya dalam situasi seperti ini. Allah swt lantas
memberikan ilham kepada beliau untuk berisyarat dengan menggunakan jari tangan
beliau ke arah bulan. Tiba-tiba bulan tersebut terbelah menjadi dua bagian.
Satu bagian menjauh dari bagian yang lain selama beberapa waktu yang tidak
dijelaskan kemudian menyatu kembali.
Maka
orang kafir mengulaskan bahawa: “Muhammad telah menyihir kita.” Akan tetapi
orang-orang yang cerdas diantara mereka mengatakan: Sesungguhnya sihir itu
terkadang dapat mempengaruhi orang-orang yang menyaksikannya dan tidak dapat
mempengaruhi seluruh manusia. Maka tunggulah rombongan yang datang dari
perjalanan.” Maka orang-orang kafir bergegas keluar menuju pintu-pintu kota Mekkah
untuk menunggu orang-orang yang datang dari perjalanan. Ketika rombongan
pertama datang, orang kafir menanyakan kepada mereka: “Apakah kalian melihat sesuatu
yang aneh terjadi pada bulan itu? ” Mereka menjawab: “Ya, benar. Pada malam ini
kami melihatbulan itu telah terbelah menjadi dua dan saling berjauhan satu dari
yang lain kemudian kembali menyatu.” Maka berimanlah sebagian dari mereka dan
kafirlah orang-orang yang tetap kafir. Peristiwa tentang terbelahnya bulan
diceritakan dalam hadith melalui banyak jalur periwayatan dengan periwayat yang
terpercaya. Harus dikatakan bahwa peristiwa terbelahnya bulan merupakan berita
yang bersumber dari hadith mutawattir atau masyhur menurut pendapat yang lain.
Peristiwa tersebut merupakan kejadian yang disaksikan oleh banyak orang yang
menjadi saksi mata, baik dari kalangan mukmin maupun kafir, termasuk dari
berbagai tempat yang berlainan. Masa ini bukan hanya disaksikan oleh orang kafir yang
hadir pada saat terbelahnya bulan. Namun juga oleh warga Arab di sekitar Mekkah
lainnya. Sedangkan keterangan lain bahawa bulan turun, lalu memasuki lengan baju Rasulullah
SAW adalah berasal dari hadith lemah. Dengan demikian tidak dapat diterima. (9)
Ketika
orang kafir menyaksikan peristiwa tersebut (sebagai saksi utama di tempat
kejadian) mereka berkata kepada kaum mereka “Kamu telah disihir oleh Muhammad”.
Bahkan Abu Jahal, tokoh musyrik yang nyata permusuhannya terhadap Islam,
berkata: Ini adalah sihir, kalau demikian untuk membuktikan kebenarannya,
sebarkanlah beberapa orang ke segala penjuru, lalu tanyakanlah apakah mereka
melihat bulan terbelah”. Dari hasil pemerhatian yang dilakukan oleh orang-orang suruhan Abu Jahal,
ditemukan kenyataan bahwa penduduk sekitar Mekkah melihat bulan yang terbelah. Banyak penduduk Mekkah yang pada
malam hari melakukan perjalanan dan pada siang harinya berdiam atau berteduh di
rumah. Mereka inilah yang juga turut menguatkan bahawa bulan memang
terbelah. Mendengar hal ini maka Abu Jahal megulaskan bahawa: “Jika demikian,
ini adalah sihir yang meliputi jangkauan yang luas ”
Penduduk Malabar juga menyaksikan peristiwa terbelahnya bulan. Tidak lama
kemudian setelah mendapat penjelasan yang memadai tentang penyebab terbelahnya
bulan, mereka masuk Islam. Kejadian di Malabar ini membuktikan bahawa peristiwa besar tersebut bukan tipuan illusi atau pun halusinasi. Syakrawati Farmad, seorang raja di India
Selatan, telah melihat bahawa bulan
benar-benar terbelah. Setelah mendapatkan khabar dari para saksi yang dapat dipercayainya tentang apa yang telah
terjadi di Mekkah, bahawa Nabi dari Arab-lah yang telah memperlihatkan mu’jizat dengan
terbelahnya bulan, maka beliau kemudian memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Oleh kerana itulah pemukiman pertama Muslim di India dianggap sebagai akibat
mu’jizat tersebut. Kenyataan ini mengungkapkan kepada khalayak bahawa peristiwa terbelahnya bulan adalah peristiwa nyata dalam arti
sebenarnya. Bukan cerita bohong atau tipuan mata akibat halusinasi atau
pengaruh sihir dan illusi.
Peristiwa terbelahnya bulan dapat diamati bukan hanya dari negeri Arab namun juga
dari wilayah geografis yang berbeda, yaitu India. (10)
Kisah
tentang terbelahnya bulan tersebut sedemikian popular. Peristiwa ini bahkan
masih bertahan sampai pertengahan abad IX melalui tradisi oral. Abad ini, juga
ditandai dengan dibuatnya sebuah miniatur di istana Rajput (Hindhu) di Kotah,
yang menunjukkan pembelahan bulan dengan seluruh perinciannya. Hal ini
menunjukkan bahawa peristiwa
bulan terbelah bukan hanya dapat dilihat dari satu tempat saja di India.
Dewasa
ini, para ilmuwan angkasa lepas Amerika telah menemukan bahawa bulan
memiliki sebuah sabuk dari bebatuan yang membelah bulan dari permukaan hingga
ke bagian dalamnya. Dengan bantuan para pakar ilmu tanah dan geologi, akhirnya
mereka menyimpulkan bahawa keberadaan sabuk bulan tersebut tidak mungkin
terjadi kecuali jika bulan pernah terbelah kemudian menyatu lagi.
Lantas,
mengapa Barat secara serius tidak berusaha mengumumkan penemuan tersebut? Sejumlah motif dan tujuan terselubung ditengarai
berperan dalam upaya menyembunyikan kebenaran Islam. Upaya penyembunyian
kebenaran juga pernah terjadi dalam kasus penemuan fosil Bahtera Nuh. Sejumlah
ilmuwan Amerika yang dipimpin oleh David Fasold (atheis) dan ilmuwan Turki
(muslim) telah menemukan fosil kapal berusia lebih satu
ratus ribu tahun yang diyakini sebagai
bahtera Nuh dalam penggalian di bukit Judi. Fakta ini sesuai dengan informasi Al-Quran surah Hud ayat 44 yang menyatakan
bahawa bahtera Nabi Nuh a.s telah
berlabuh di bukit Judi selepas bencana banjir yang menimpa kaumnya.
Namun fakta
ini membuat para ilmuwan Yahudi dan Kristen
geram. Kegeraman pertama diakibatkan mengapa bukan mereka yang menemukan lebih
dahulu fosil tersebut sehingga dapat menutup informasi tersebut kepada publik.
Sedangkan kegelisahan mereka lebih lanjut, disebabkan Al-Quran menunjukkan
tempat berlabuhnya bahtera Nuh lebih tepat dibandingkan informasi Bible dalam
Perjanjian Lama (Taurat). Dalam
Perjanjian Lama Kejadian 8 : 4 dinyatakan bahawa bahtera Nuh telah berlabuh di atas Gunung Ararat, tempat yang
terletak 32 km dari Gunung Judi. Selanjutnya kaum Kristen tetap mengesahkan
bahawa bahtera Nuh telah kandas di
Gunung Ararat. Sebagai bukti, sebuah citra satelit yang menunjukkan tonjolan
karang berbentuk mirip bagian depan kapal dinyatakan sebagai perahu Nuh. Namun,
bukti ini masih spekulatif dan perlu dibuktikan. Sebab, kenyataannya, belum
pernah ada ilmuwan yang berhasil meneliti Gunung Ararat yang sepanjang tahun. Sesungguhnya Allah swt akan memelihara kebenaran dalam Islam dan mengajukan bukti-bukti kepada
kaum yang tidak percaya. Sebagaimana pernyataan Allah swt sebagai berikut:
“Mereka
berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan)
mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun
orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (Attaubah [9]: 32).
Feminisme
Dalam tradisi Yahudi,
perempuan di satu sisi digambarkan sebagai mahluk yang kuat, baik dan sopan,
seperti: Batsheba sebagai perempuan yang pandai, Deborah seorang nabi
perempuan, Ruth seorang yang terpandang dan Esther seorang juru selamat
rakyatnya. Namun, dalam tradisi Yahudi juga ditemukan ajaran bahawa perempuan
merupakan asal mula dosa dan juga melalui perempuan manusia akan mati.
Laki-laki harus bekerja dan perempuan harus melahirkan dalam kesakitan.
Perempuan yang sedang menstruasi dan 7 hari selebihnya dianggap kotor dan tidak
suci, bahkan harus disembunyikan di goa-goa gelap atau diasingkan dan
sebagainya. Perempuan yang melahirkan, 33 hari dianggap kotor apabila anaknya
laki-laki. Kalau anaknya perempuan, maka masa tidak sucinya /kotornya menjadi
berlipat. Jika telah selesai masa tidak sucinya, ia harus mencari pendeta untuk
membuat penebusan dosa untuknya. Bahkan dalam Talmud, ada teks doa: “saya
berterimakasih pada-Mu Tuhan, karena tidak menjadikanku perempuan.”
Dalam Yahudi mempercayai sebuah
kepercayaan dasar: bahawa lelaki dan wanita adalah ciptaan Tuhan, Pencipta alam
semesta. Tetapi, silang sengketa segera muncul sesudah diciptakan lelaki
pertama Adam, dan wanita pertama, Hawa. Konsepsi Yahudi dalam hal penciptaan
Adam & Hawa dihuraikan secara rinci di dalam kitab Perjanjian Lama,
Kejadian 2:4-3:24. Yang intinya: Tuhan melarang mereka memakan buah dari pohon
terlarang. Ular datang dan membujuk Hawa untuk memakannya, dan selanjutnya,
Hawa membujuk Adam untuk makan bersamanya. Ketika Tuhan menegur Adam atas apa
yang telah dilakukannya tersebut, Adam meletakkan kesalahan semua kepada Hawa:
"Wanita yang kau berikan kepada saya, dia memberi buah tersebut kepada
saya, lalu saya memakannya." Akibatnya Tuhan berkata kepada Hawa:
"Saya akan menambah kesusahan kepadamu pada waktu kamu hamil dan pada
waktu kamu melahirkan. Hasratmu hanya untuk suamimu dan dia akan mengatur
kamu."
Kepada Adam, Tuhan berfirman:
"Kerana kamu mendengarkan apa yang dikatakan isterimu sehingga kamu
mematuhinya dan memakan buah tersebut, saya turunkan kamu ke bumi, kamu akan
memakan segala sesuatu yang ada di bumi sampai kamu mati..."
Para Pendeta Yahudi telah
memberikan sembilan kutukan yang dibebankan kepada wanita sebagai hasil dosa
Adam & Hawa: "Kepada wanita Tuhan memberikan sembilan kutukan
dan kematian; beban berupa darah menstruasi dan darah keperawanan, kehamilan,
kelahiran, membesarkan anak, penutupan kepala dalam dalam berkabung, menjadi
budak yang melayani tuannya, tidak dipercaya kesaksiannya, dan setelah itu semua adalah kematian.”
Hingga saat ini, orang Yahudi
Ortodoks, dalam setiap kali berdo'a mengatakan, "Terima kasih kepada Tuhan, raja alam semesta, yang
tidak menjadikan kami seorang wanita". Dalam ajaran Yahudi,
perempuan sama tahap dengan pembantu.
Islam dating untuk melepaskan
perempuan dari pweluakuan yang tidak manusiawi dari berbagai kebudayaan manusia.
Islam memandang perempuan sebagai makluk yang mulia dn terhormat, memiliki hak
dan kewajipan yang dsyariatkan Allah. Dalam Islam, haram hukumnya menganiaya
perempuan dan pelakunya diancam dengan siksaan yang pedih.
Betty Friedan adalah seorang tokoh feminis liberal yang mendirikan dan
kemudian diangkat sebagai presiden pertama National Organization for Woman pada
tahun 1966. Betty Friedan sendiri terlahir dengan nama Betty Naomi Goldstein pada
tanggal 4 Februari tahun 1921. Pada giliranya Friedan berkembang menjadi
seorang aktivis feminis Yahudi Amerika kenamaan pada durasi 1960-an. Puncak
momentumnya terjadi setelah ia berhasil mengarang "The Feminine Mystique". Buku yang menjadi
rujukan kaum feminis ini menggambarkan peranan wanita dalam masyarakat industri.
Friedan mengkritik peranan ibu rumah tangga penuh waktu yang baginya sangat
mengekang dan jauh dari penghargaan terhadap hak wanita.
Buku Freidan pun terjual laris. The Feminine Mystique berubah menjadi “kitab suci” bagi
kaum wanita dan Freidan pun digadang-gadang menjadi pencetus feminisme
gelombang kedua setelah ombaknya pernah menyapu dunia abad 18.
Salah satu tokoh feminis
yang secara aktif memperjuangkan hak-hak perempuan di Amerika adalah Bella
Savitsky Abzug (1920-1998). Perempuan yang dilahirkan pada tanggal 24 Juli 1920
di Bronx, kawasan kumuh di kota New York , merupakan perempuan yahudi pertama
yang dipilih menjadi anggota senat Amerika. Ia juga merupakan tokoh yang
pertama kali memperjuangkan hak-hak kaum gay di kongres Amerika. Selain itu,
Bella dikenal sebagai tokoh kontroversial kerana ia menjadi pendukung aktif
Zionis Israel di Kongres Amerika dan bersikeras bahwa Zionisme adalah sebuah
gerakan pembebasan.
Di akhir kehidupannya,
Bella mendirikan Women’s Environmental and Development Organization (WEDO) dan
menjadi presiden dari organisasi tersebut. Pada bulan November 1991, WEDO
berhasil menyelenggarakan World Women’s Congress for a Healthy Planet. Sebanyak
150 tokoh perempuan dari 83 negara yang berbeda kemudian bertemu di Florida dan
berhasil membuat agenda-agenda aksi untuk abad 21.
Inilah salah satu potret
kehidupan aktivis Feminis Yahudi yang menerima banyak penghargaan baik
ditingkat lokal maupun internasional. Umat Islam hendaklah bersikap berhati-hati
terhadap pemikiran para Feminis sebelum mengamal dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat Islam. Apabila kita ingin mempelajari sejarah
dan perkembangan Feminisme dari pemikiran tokoh-tokohnya, maka kita akan
mendapati banyak hal mendasar dari Feminisme yang bertentangan dengan pandangan
hidup Islam.
Di antara stigma negatif yang
dialamatkan oleh Barat terhadap ajaran Islam adalah, bahawa Islam tidak
menghargai kedudukan wanita, memasung kebebasannya, tidak adil dan
menjadikannya sebagai manusia kelas dua yang terkongkong dalam penguasaan kaum
lelaki serta hidup dalam kehinaan. Wanita Islam pun dicitrakan sebagai wanita
terbelakang dan tersisihkan dari dinamika kehidupan tanpa peranan nyata di
masyarakat. Oleh kerana itu, mereka menganggap, bahawa Islam adalah hambatan
utama bagi perjuangan kesetaraan gender.
Anehnya, sebagian kaum muslimin yang
telah kehilangan jati dirinya malah terpengaruh dengan pandangan-pandangan itu.
Mereka mula membantah dan malah menjadi bagian dari penyebar pemikiran mereka. Mereka
ingin agar kaum muslimah melepaskan
nilai-nilai harga diri mereka
yang selama ini dijaga oleh Islam.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga sering mengingatkan dengan sabda-sabdanya
agar umat Islam menghargai dan memuliakan kaum wanita. Di antara sabdanya:
اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
“Aku
wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR Muslim:
3729)
خَيْرُكُمْ
خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى
“Sebaik-baik
kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling
baik terhadap istriku.” (HR Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh Al Albani dalam
“ash-shahihah”: 285)
Dr. Abdul
Qadir Syaibah berkata, “Begitulah kemudian dalam undang-undang Islam, wanita
dihormati, tidak boleh diwariskan, tidak halal ditahan dengan paksa, kaum
laki-laki diperintah untuk berbuat baik kepada mereka, para suami dituntut
untuk memperlakukan mereka dengan makruf serta sabar dengan akhlak mereka.” (Huqûq
al Mar`ah fi al Islâm: 10-11)
Allah
juga berfirman tentang hak wanita:
وَلَهُنَّ
مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ
وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan para
wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
ma’ruf. Akan tetapi laki-laki, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada
isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al
Baqarah [2]: 228)
Ibnu
Katsir berkata, “Maksud ayat ini adalah bahwa wanita memiliki hak atas
laki-laki, sebagaimana laki-laki atas mereka. Maka, hendaknya masing-masing
dari keduanya menunaikan hak yang lainnya dengan cara yang makruf.” (Tafsîr
al Qur`ân al Adzîm: 1/609)
Muhammad
al Thâhir bin ‘Asyûr berkata, “Ayat ini adalah deklarasi dan sanjungan atas
hak-hak wanita.” (al Tahrîr wa al Tanwîr: 2/399)
Kaum
Yahudi masa kini: ISIS
Sejumlah media asing, diantaranya Veterans Today, mengkhabarkan
pemimpin ISIS Abu Bakar Al -Baghdadi adalah orang Yahudi tulen, yang paling
mengejutkan adalah, disebutkan bahawa dia sejatinya adalah anggota Mossad
(dinas rahsia luar negeri Israel).
Disebutkan bahawa nama asli Abu Bakar Al – Baghdadi
adalah Emir Daash alias Simon Elliot alias Elliot Shimon. Dia lahir dari orang
tua Yahudi dan direkrut serta dilatih Mossad untuk membuat kekacauan di kawasan
Timur Tengah serta perang sesama masyarakat Arab dan Muslim.
Hal ini makin menguatkan bocoran rahsia dari bekas
anggota NSA (dinas raasia Amerika Serikat) Edward Snowden, yang menyebut ISIS
sebenarnya adalah bentukan dari kumpulan bijak Amerika Serikat, Inggris dan
Israel.
Mereka menciptakan sebuah organisasi tentera yang
menuntut kekhalifahan Islam dengan Abu Bakar Al – Baghdadi diusung sebagai khalifah
untuk menarik para tentera Islam dari seluruh dunia bergabung di dalamnya.
Bukti nyata bahawa ISIS adalah bentukan Israel
makin menguat ketika organisasi tentera ini justeru menyerang negara-negara Arab
yang sedang kacau, diantaranya Irak dan Syria.
ISIS kini telah menguasai sebagian wilayah Syria
dan Irak. Di Syria mereka mendirikan pusat pemerintahan di Raqqa dan berhasil
menguasai kota besar Mossul di Irak.
Tuntutan ini sebagai organisasi tentera bernafas
Islam, kelompok ini justeru meledakan makam Nabi Yunus dan mengancam akan
meledakkan Ka`bah.
ISIS juga mengancam menghancurkan Pemerintahan
Hamas di Gaza Palestina , yang saat ini sedang diserang Israel .
Tak satupun peluru ISIS ditembakkan ke wilayah
Israel, padahal sebagian wilayah pendudukan mereka berbatasan dengan Golan
(wilayah Syria yang diduduki bangsa Israel).
Pembentukan ISIS adalah strategi “madu”, menarik
para tentera Islam yang secara kosong terpesona untuk hijrah ke negara “Khalifah”.
Setelah terkumpul dan terpisah dengan yang
sederhana, setelah dimanfaatkan, langkah Israel dan Barat adalah membasmi habis
para tentera tersebut, dengan pemboman cara genoside (pembunuhan
beramai-ramai). Itu metode seperti memisahkan serigala dari domba.
ISIS juga bertujuan menghancurkan kestabilan negara
yang berbatasan dengan Israel : Syria, Yordan, Lebanon Selatan, Mesir Sinai.
Agar negara Zionis aman.
Dengan taktik berikut, perang saudara, isu Suni
versus Syiah, moderat versus fundamentalis, Islam versus Kristen, Kurdi versus
Arab. (11)
Sifat-sifat
buruk kaum bangsa Yahudi
Berikut adalah sifat-sifat kaum Yahudi
yang disebutkan di dalam Al-Quran:-
1. Keras hati dan zalim (Al-Baqarah:75,91,93,120,145,170; An-Nisa:160;
Al-Maidah:41)
2. Kebanyakan fasik dan sedikit beriman kepada Allah SWT (Ali Imran:110;
An-Nisa:55)
3. Musuh yang paling bahaya bagi orang-orang Islam (Al-Maidah:82)
4. Amat mengetahui kekuatan dan kelemahan orang-orang Islam seperti mereka
mengenal anak mereka sendiri (Al-An’am:20)
5. Mengubah dan memutarbelitkan kebenaran
(Al-Baqarah:75,91,101,140,145,211; Ali Imran:71,78; An-Nisa:46;
Al-Maidah:41)
6. Menyembunyikan bukti kebenaran (Al-Baqarah:76,101,120,146; Ali Imran:71)
7. Hanya menerima perkara-perkara atau kebenaran yang dapat memenuhi cita
rasa atau nafsu mereka (Al-Baqarah:87,101,120,146; Al-Maidah:41)
8. Ingkar dan tidak dapat menerima keterangan dan kebenaran Al-Quran
(Al-Baqarah:91,99; Ali Imran:70)
9. Memekakkan telinga kepada seruan kebenaran, membisukan diri untuk
mengucapkan perkara yang benar, membutakan mata terhadap bukti kebenaran dan
tidak menggunakan akal untuk menimbangkan kebenaran (Al-Baqarah:171)
10. Mencampur adukkan yang benar dan yang salah, yang hak dan yang batil
(Ali Imran:71)
11. Berpura-pura mendukung orang Islam tetapi apabila ada di belakang
orang-orang Islam, mereka mengutuk dengan sekeras-kerasnya (Al-Baqarah:76; Ali
Imran:72,119)
12. Hati mereka sudah tertutup akan Islam kerana dilaknat oleh Allah SWT
yang disebabkan oleh kekufuran mereka sendiri (Al-Baqarah:88,120,145,146)
13. Kuat berpegang pada semangat kebangsaan mereka dan mengatakan bahawa
mereka adalah bangsa yang istimewa yang dipilih oleh Tuhan dan meyakini agama
yang selain daripada Yahudi adalah salah (Al-Baqarah:94,111,113,120,135,145;
Al-Maidah:18)
14. Tidak akan ada kebaikan untuk seluruh manusia jika mereka memimpin
(An-Nisa:53)
15. Tidak suka, dengki, iri hati terhadap orang-orang Islam
(Al-Baqarah:90,105,109,120)
16. Mencintai kemewahan dan kehidupan dunia, bersifat tamak dan rakus,
menginginkan umur yang panjang dan mengejar kesenangan serta takut akan
kematian (Al-Baqarah:90,95,96,212)
17. Berkata bohong, mengingkari janji dan melampaui batas
(Al-Baqarah:100,246,249 Ali Imran:183,184; An-Nisa:46)
18. Berlindung di sebalik mulut yang manis dan perkataan yang baik
(Al-Baqarah:204,246; Ali Imran:72; An-Nisa:46)
19. Mengada adakan perkara-perkara dusta dan suka kepada perkara-perkara
dusta (Ali Imran:24,94,183,184; Al-Maidah:41)
20. Berlaku sombong dan memandang rendah terhadap orang-orang Islam
(Al-Baqarah:206,212,247)
21. Tidak amanah dan memakan hak orang lain dengan cara yang salah (Ali
Imran:75,76; At-Taubah:34)
22. Selalu melakukan kerusakan dan menganjurkan peperangan (Ali Imran:64)
KESIMPULAN
Pada kesempatan akhir
dari tulisan ini, kita akan lebih bijaksana untuk mengamati ajaran Islam dan
Al-Quran. Kitab suci ini telah menginformasikan bahawa musuh-musuh Islam tidak
akan berlepas diri sebelum mempengaruhi dan merasuki pemikiran muslim.
Apa yang dapat saya dan semua umat Islam pelajari adalah orang-orang Yahudi tidak akan senang kepada orang Islam hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
Apa yang dapat saya dan semua umat Islam pelajari adalah orang-orang Yahudi tidak akan senang kepada orang Islam hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
“Sesungguhnya petunjuk
Allah itulah petunjuk (yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Al Baqarah [2]:120).
Dengan memahami ayat tersebut yang dialamatkan kepada kaum muslimin dengan sendirinya menjadi tidak bermakna. Nabi telah berwasiat : “Al Quran adalah hujjah bagimu dan hujah (penuntut) atasmu”. (11)
Dari itu apa yang dapat
saya pelajari bahawa beberapa bukti telah mengemukan bahawa kajian terhadap
Islam dikalangan orientalis maupun sejumlah ilmuwan Barat seringkali diwarnai
dengan pandangan sinis penuh kecurigaan dan prasangka penuh kebencian. Dalam
sejumlah kasus, penelitian dan kajian terhadap Islam tidak dimaksudkan untuk
memahami hakikat Islam itu sendiri, justeru beberapa diantaranya tidak bebas
dari motif untuk mengkaburkan nilai kebenaran ajaran Islam dan bahkan
menjatuhkannya dengan sejumlah fakta buatan, dugaan yang dijustifikasi sebagai
kebenaran dan fitnah belaka.
Kajian
orientalis tidak hanya berhenti kepada pokok keislaman. Namun merambah kepada kesan-kesan ajaran Islam. Tidak terkecuali mu’jizat nabi yang terdokumentasi dalam
sejumlah kitab hadith dipersoalkan. Tentu saja kajian tersebut bukan dalam
rangka peningkatan keimanan dan pencarian hikmah dalam kehidupan. Lebih jauh,
motif kajian tersebut adalah dalam upaya menemukan kelemahan Islam, kalaupun
ada. Faktanya kelemahan Islam yang dimaksud hanya hidup dalam pandangan mereka,
bukan dalam realiti sebenarnya.
(8) Adzdzikri Jurnal Ilmiah Kajian Keislaman dan Kependidikan
STIT Agus Salim Metro
Salah satu
berita hadith yang dianggap bermasalah oleh kalangan orientalis terkait
mu’jizat Nabi Muhammad dalam peristiwa pembelahan bulan. Moment tersebut dianggap
tidak masuk akal dan kerananya mereka merasa mendapatkan justifikasi bahawa Islam merupakan agama yang tidak rasional. Secara mendalam, kaum
orientalis juga hendak berbicara bahawa hadith tidak selalu dapat dijadikan rujukan kerana tidak lepas dari
kemustahilan. Demikianlah sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, menurut
mereka.
Peristiwa
terbelahnya bulan telah terlepas dari persoalan dalam perdebatan antara masuk
akal dan tidak masuk akal. Hal ini juga bukan lagi masuk ke dalam wilayah
pilihan antara percaya atau tidak percaya. Kisah ini adalah sebuah hakikat
ditinjau dari bukti kemutawatiran hadith kesaksian di sejumlah wilayah bukan
Arabia, dan fakta ilmiah mutakhir. Dari pembahasan di atas maka dapat diperoleh
sejumlah aliran. Peristiwa terbelahnya bulan dikisahkan dalam hadith secara mutawatir.
Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut bukan hanya dilihat oleh sejumlah
kecil manusia. Namun oleh sejumlah saksi yang banyak sehingga tidak
memungkinkan apabila banyak orang bersepakat untuk menceritakan sebuah kebohongan.
Selain itu hadith yang meriwayatkan kisah tersebut memiliki reputasi
terpercaya. Sistem semakan kesahihan
kebenaran khabar ini merupakan salah satu keunggulan sistem keilmuan Islam yang
tidak dimiliki oleh ajaran lain . Terbelahnya bulan bukan merupakan halusinasi akibat pengaruh sihir dan
bukan pula kerana tipuan mata akibat ilusi.
Hal ini dibuktikan, dengan kesaksian bangsa lain atas terbelahnya bulan dari
wilayah geografis yang berbeda. Saksi atas peristiwa tersebut tidak terbatas
berasal dari kaum muslimin, namun dari penganut agama Hindhu dan Majusi. Secara ilmiah, keilmuan modern telah menghasilkan kesimpulan bahwa
bulan memiliki apa yang disebut sebagai ‘sabuk bulan’. Sabuk yang mengelilingi
bulan tersebut merupakan bukti bahwa bulan pernah terbelah dan dengan cara yang
belum diketahui mengalami proses penyatuan kembali. Hal ini tentu menjadi tugas
baru bagi kalangan ilmuwan muslim untuk mengungkap fakta ilmiah lebih lanjut.
Mengenai
ISIS, pendapat saya adalah kesalahan besar bila
menganggap Islam sebagai agama yang tidak menghargai hukum. Faktanya, Islam
tidak pernah menyetujui amalan-amalan yang melanggar hukum. Dan berikut
ini sejumlah hadith yang meriwayatkan ajaran agar mendorong umat Islam tidak
membunuh orang lain.
a.
“Dilarang membunuh anak,
perempuan, orang tua dan orang yang sedang sakit.” (Imam
Abu Dawud).
b.
“Dilarang melakukan
pengkhianatan. Jangan mencabut atau membakar telapak tangan atau menebang
pohon-pohon berbuah. Jangan menyembelih domba, sapi atau unta, kecuali untuk
makanan.”(Al-Muwatta).
c.
“Dilarang menghancurkan desa dan kota, tidak
merusak ladang dan kebun, dan tidak menyembelih sapi.” (Sahih
Bukhari, Sunan Abu Dawud)
Nabi Muhammad saw juga telah mengeluarkan arahan yang jelas
untuk memberikan perawatan terhadap tawanan perang. Sejarah mencatat bagaimana
umat Islam saat itu menangani tawanan pertama selepas Perang Badar pada 624
Masehi. Sebanyak tujuh puluh orang tawanan Mekkah yang ditangkap dalam perang
itu dibebaskan dengan atau tanpa tebusan.
Nabi Muhammad saw juga memberikan
perintah untuk tidak memaksa tawanan perang berpindah agama. Itu sebabnya, Nabi
membiarkan penyembah berhala Thamamah Al-Hanafi yang tertangkap dalam
pertempuran untuk tidak berpindah agama. Nabi saw lebih memilih meminta para
sahabat untuk berdialog bersama Al-Hanafi saat penyembah berhala itu merasa
terjamin keselamatannya.
Dalam pertempuran Badar, Nabi
Muhammad saw juga tidak membiarkan para tawanan berpakaian lusuh. Nabi
memerintahkan para sahabat untuk memberikan pakaian yang layak.
“Setelah Perang Badar, para tawanan perang dibawa,
di antara mereka adalah Al-Abbas bin Abdul Muthalib. Dia tidak punya baju, jadi
Nabi mencari kemeja untuknya. Ternyata kemeja Abdullah bin Ubayy memiliki ukuran
yang sama. Selanjutnya, Nabi (saw) memberikannya kepada Al-Abbas untuk
dipakai,” (HR Bukhari).
Untuk penjahat perang, Islam
punya penilaian sendiri. Penjahat perang tidak dapat dibunuh tanpa alasan yang
sah. Islam mengatur dengan ketat persoalan ini.
Jangankan pada saat berperang,
pada saat Rasulullah menyiarkan agama Islam pun, beliau sangat tawakal, sabar
dan ikhlas. Contohnya disaat beliau dilempari kotoran manusia, beliau tak
marah.
Disaat beliau dilempari batu
hingga gigi beliau tanggal, beliau pun juga tak marah. Bahkan dikala itu
malaikat Jibril langsung turun dan menanyakan kepada Rasulullah, apakah perlu
manusia-manusia itu (yang menimpuki Nabi) ditindih oleh gunung (yang ada
disekitar itu) olehku (malaikat Jibril).
Namun, Rasulullah tak membenarkannya,
bahkan beliau berkata kepada Jibril, “Jangan…, mereka tak tau apa-apa…” Dapat dibayangkan
betapa menderitanya Rasul ditimpuki, sehingga sekelas malaikat yang tak
memiliki nafsu pun, sepertinya tak rela oleh keadaan sang Khilafah hebat
sepanjang masa itu. Dan kisah itu baru hanya beberapa contoh saja tentang sifat
seorang Khilafah sejati.
Namun
mudah-mudahan paling tidak dapat sedikit menjawab keragu-raguan yang mungkin
hinggap pada benak sebagian kaum muslimin tentang pandangan Islam terhadap wanita,
disebabkan kerana merebaknya kekeliruan yang disebarkan oleh orang-orang yang
tidak menginginkan syariat Islam tegak menopang sendi-sendi kehidupan umat
manusia. Apa yang dapat saya pelajari ialah Al-Quran adalah kitab suci, Allah
swt mengadakan satu surah, An-Nisa khas buat wanita dan ia dapat menunjukkan
berapa besar martabat seorang wanita. Dari itu, jangan kami terlalu mengikuti
perasaan tentang feminisme yang ingin menyesatkan orang-orang Muslim.
Mengakhiri tulisan ini,
meminjam pernyataan dari tulisan Idris A. Shomad, Al-Quran akan menjadi perjuangan
bagimu jika fungsi penting direalisasi yaitu tilawah, tasmid, memahami, dan
mengamalkan serta mengaplikasikannya. Sebaliknya Al-Quran akan menjadi hujjah
penuntut atas kita, jika fungsi-fungsi itu ditinggalkan, atau direalisasikan
sebagian saja.
RUJUKAN
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Yahudi
https://www.arrahmah.com/news/2014/12/18/inilah-bunyi-23-protokol-yahudi-yang-bocor-oleh-polisi-rahasia-rusia.htmlhttp://ifulan.blogspot.sg/2015/06/terjemahan-kitab-al-muwatha.html
Akar Rauh
Orientalisme: Tonggak Pemikiran Liberalisme”Sidogiri.com, nd
R.S. Humpreys,
Islamic History: A Framework for Inquiry Revised edition, (np: Princeton
Univ.Press,1991)
T.Noldeke, “The
Koran”, Encyclopedia Britannica, (ed. Ke 9, 1891), jil. 16
Lukas (1):5, Lukas
(1):36
Adzzikri Jurnal
Ilmiah KAjian Keislaman dan KependidikanSTIT Agus Salim Metro
Hidayatullah,Menelusuri Akal
Busuk Orientalis@Google.com.nd
Sebagian besar rujukan tentang nash dalam tulisan ini
menggunakan software kitab dalam CD seperti Kutub ‘al Sittah, Maktabah
Syamilah, dan lain-lain.
Munawar Cholil. Mu’jizat:
Aqwal wa Af’aal Nabi Muhammad. (An Nur, Surakarta, 1994). h. 51-52.
Annemarie Schimmel. And
Muhammad is His Messenger: The Veneration of the Prophet in Islamic Piety.
(The University of North Carolina Press, Chapel Hill and London, 1985).
Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia Dan
Muhammad Adalah Utusan Allah. Terjemahan oleh Rahmani Astuti dan Ilyas
Hasan. (Jakarta: Mizan, 1991). h. 102-103
http://kabarjakarta.com/pemimpin-isis-ternyata-agen-mossad-israel/
No comments:
Post a Comment